Buntut Saipul Jamil Tampil di Televisi, Pihak Stasiun TV Minta Maaf, Komnas PA Serukan Aksi Boikot
Buntut pedangdut Saipul Jamil tampil di televisi setelah bebas dari penjara, Trans TV minta maaf hingga Kompas PA serukan aksi boikot.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Buntut pedangdut Saipul Jamil tampil di televisi setelah bebas dari penjara pada Kamis (2/9/2021).
Kembalinya Saipul Jamil di televisi menimbulkan pro-kontra dari berbagai kalangan.
Banyak pihak menyayangkan aksi mantan suami Dewi Perssik itu tampil di TV.
Sebelumnya, sang pedangdut sempat menjadi bintang tamu di program acara TV nasional pada Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Sempat Bela Saipul Jamil, Inul Daratista Minta Maaf, Akui Wajar karena Lama Tak Bertemu
Terkait banyaknya kritikan yang diterima, pihak televisi yang menampilkan Saipul Jamil menyampaikan permohonan maaf.
Hingga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan mengkaji tayangan yang menghadirkan Saipul Jamil sebagai bintang tamu.
Baru-baru ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) juga menyerukan aksi boikot Saipul Jamil.
- Pihak TV Minta Maaf
Stasiun TV nasional yang mengundang Saipul Jamil menyampaikan permohonan maaf.
Terkait hal itu, pihaknya menerima semua kritikan dan masukan dari berbagai pihak.
Permintaan maaf itu disampaikan melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Senin, (6/9/2021).
Baca juga: Komnas Perlindungan Anak: Penyambutan Saipul Jamil Bak Pahlawan Tak Mendidik
"Kami menerima kritik dan masukan terkait program Kopi Viral yang tayang di TRANS TV pada hari Jumat, 3 September 2021 dengan bintang tamu Saipul Jamil," tulis akun @transtv_corp.
Kini pihak stasiun TV telah melakukan evaluasi menyeluruh dan menjadikan pembelajaran terkait peristiawa ini.
"Kami mohon maaf atas tayangan tersebut.
Hal ini menjadi perhatian khusus dan telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk menjadi pembelajaran dan perbaikan ke depannya," lanjutnya.
- KPI akan Kaji Ulang Tayangan
KPI akan melakukan pengkajian ulang tayangan televisi yang menghadirkan Saipul Jamil.
Dua tayangan yang akan dikaji oleh KPI, yakni Kopi Viral Trans TV dan BTS Trans 7.
Masyarakat menilai kedua tayangan tersebut dianggap ikut mengglorifikasi kebebasan Saipul Jamil.
"Tentu saya harus melihat siarannya itu secara utuh, saya tidak mau menjawab ternyata siaran tersebut adalah tapping atau rerun, itu kita tidak bisa pastikan, harus kita cek dulu," kata Komisioner KPI, Nuning Rodiyah, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Angga Sasongko Ambil Sikap Tegas Buntut Kemunculan Saipul Jamil di TV, Nilai Tak Hormati Korban
Jika terdapat muatan glorifikasi terkait kebebasan Saipul Jamil di kedua tayangan tersebut, KPI akan memanggil pihak Trans TV dan Trans 7.
Nantinya, kedua stasiun televisi itu akan dimintai keterangan hingga dijatuhi sanksi.
"Kalau benar muatannya seperti itu, maka tentu akan mendapatkan sanksi dari KPI."
"Karena membuat keresahan publik, tidak pro kepentingan publik, tidak memberikan edukasi dan informasi yang kemudian ini menjaga para penonton khususnya anak dan remaja," ucap Nuning.
- Komnas PA Serukan Aksi Boikot
Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) serukan aksi boikot terhadap narapidana kasus pelecehan seksual pada anak tampil di TV.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, turut menyoroti soal glorifikasi kebebasan sang artis bak pahlawan.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Undang Saipul Jamil Tampil di Kopi Viral, Trans TV: Kami Mohon Maaf
"Disambut seperti pahlawan yang habis berlaga di satu pertandingan, lalu dielu-elukan."
"Seperti kebebasan yang membahagiakan lalu kemudian diarak dengan mobil mewah," kata Arist.
Pihaknya menyebut, pegiat pelindungan anak turut dilecehkan terkait hal ini.
"Bahkan para pegiat perlindungan anak termasuk Komnas PA dilecehkan oleh peristiwa itu."
"Karena apa yang dia lakukan merupakan tindak pidana khusus yang tidak boleh diekspos," tambahnya.
Mengaku sakit hati, Arist merasa perjuangan beberapa pegiat menjadi sia-sia.
"Itu membuat sakit hati Komnas PA dan para pegiat perlindungan anak," tambah Arist.
"Karena apa? Hampir 20 tahun kita memperjuangkan bagaimana kita memutus rantai kejahatan seksual. Ini jadi sia-sia karena bangga sekali ketika dia keluar dari penjara," imbuhnya.
Di hadapan awak media, Arist tegas menyuarakan aksi boikot Saipul Jamil di televisi dan YouTube.
"Saya ingin sampaikan secara tegas, boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan televisi," ungkap Arist.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul/Febia)(Kompas.com/Ady Prawira Riandi)
Simak berita lain terkait Saipul Jamil