Ria Prawiro Bersyukur Punya Tim Musisi Belia Yang Siaga Menerjemahkan Keinginannya di Album 'Kesatu'
Kolaborasi lintas generasi adalah password yang tepat untuk menggambarkan kreativitas musisi Ria Prawiro yang tiada henti.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolaborasi lintas generasi adalah password yang tepat untuk menggambarkan kreativitas musisi Ria Prawiro yang tiada henti.
Setelah mengorbitkan Mark Pattie beberapa saat lalu, kejutan lain terjadi. Kali ini Ria merilis karya terbaru 'Kesatu', sebuah album instrumental elegan yang berisi tujuh lagu.
“Iya, saya bersyukur kepada Tuhan, memiliki tim musisi belia yang siaga menerjemahkan apa yang ada di benak saya,” ungkap Ria Prawiro.
Seperti Diketahui, Ria Prawiro adalah musisi yang berlakon sebagai komposer, co music produser dan juga Eksekutif produser.
Banyak music lover yang ingat, Ria pernah menyanyi lagu 'Kalau' salah satu soundtrack film kondang 'Catatan Si Boy 1' beberapa dekade lalu.
Music lover bahkan apresiatif terhadap timbre unik vokal alto milik Ria Prawiro.
“Saya fully concern di composing dan producing saja deh," tuturnya. Lagu dengan tajuk 'Kalau' menjadi poros magis album ini, selain enam lagu lainnya.
Album ini hanya berisi tujuh lagu, title albumnya pun unik 'Kesatu'. Terdengar seperti bahasa Jepang atau tersamar dengan ‘Pecatu’.
“Banyak yang ngga ngeh, 'Kesatu; bisa berarti bakal ada yang 'Kedua' dan seterusnya. Tentang tujuh, bukan angka fengshui loh. Ini angka indah pemberian Tuhan,” jelas Ria yang juga produktif merilis karya Gospel.
Beberapa nama kondang sudah mengintepretasikan lagunya, seperti Sari Simorangkir, Logonta Tarigan bahkan Mark Pattie juga akan menyanyikan beberapa karya Gospel Ria Prawiro.
Proses produksi album 'Kesatu' diceritakan Ria Prawiro bisa selesai dalam hitungan hari.
Bersama music director, Gihon Lohanda dan Juan Mandagie, Ria Prawiro sengaja lari dari keramaian Jakarta dan menyepi di Rumah Kinasih, Bogor.
“Selama beberapa hari kami berkutat di sana. Hepiii banget. Saya ngga percaya, semua materi lagu bisa kami tuntaskan dalam waktu singkat,” ujar Gihon Lohanda, musisi yang juga pendiri sekolah musik dengan metode dan konsep yang unik.
Apakah itu? Penasaran ya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.