Percakapan Kim Seon Ho dan Temannya Dibongkar Dispatch, Bahas Kebohongan Mantan Kekasih
Dispatch bongkar percakapan Kim Seon Ho dan temannya yang membicarakan soal mantan kekasih, Choi Young Ah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Skandal yang menjerat nama aktor Korea Selatan, Kim Seon Ho, masih terus bergulir.
Selasa (26/10/2021), Dispatch membongkar isi percakapan antara Kim Seon Ho dan temannya yang membahas soal mantan kekasih, Choi Young Ah.
Percakapan itu membahas soal pesan teks panjang yang dikirim Choi Young Ah pada Kim Seon Ho.
Pesan itu dikirim Choi Young Ah pada 8 Juli 2020 setelah ia dan Kim Seon Ho putus untuk pertama kalinya.
Dikutip dari Koreaboo, mereka berpisah karena Kim Seon Ho memergoki Choi Young Ah berbohong untuk kesekian kalinya.
Baca juga: Dispatch Bongkar Fakta Skandal Kim Seon Ho: Soroti Pernyataan Mantan Kekasih, Beberkan Kronologi
Baca juga: Sosok Mantan Pacar Kim Seon Ho yang Mengaku Dihamili dan Dipaksa Aborsi, Eks Penyiar TV
Berikut isi pesan Choi Young Ah:
"Aku minta maaf karena melakukan ini, Seon Ho, saat kamu berada di lokasi syuting. Aku mencintaimu dan aku menginginkan yang terbaik untukmu, tapi aku tahu itu tidak bisa membenarkan fakta bahwa aku telah berbohong padamu. Aku tahu semua kesalahanku padamu. Aku ingin kita bahagia, jadi aku mencoba membuatmu tetap buta. Tapi, aku melihat sekarang bahwa (kebohonganku) menyakitimu dan membuatmu sengsara. Aku sangat patah hati sekarang, tapi itu semua salahku. Jadi, aku akan belajar dari (pengalaman) dan menahan rasa sakit ini.
Aku tahu kamu tidak ingin mendengarkanku sekarang dan kamu mungkin tidak percaya apapun yang aku katakan. Tapi, kamu berarti segalanya bagiku dan aku ingin meminta maaf dari lubuk hatiku. Aku minta maaf untuk saat-saat di mana aku telah menyakitimu.
Aku sudah tinggal di rumah sejak tadi malam dan memikirkan apa yang bisa aku lakukan secara berbeda. Aku juga memikirkan bagaimana perasaanmu dan apa yang bisa aku lakukan mulai sekarang. Aku memutuskan aku dapat berubah dengan menjadi lebih terbuka padamu. Aku selalu berpikir aku orang yang rumit dan tidak bisa berbagi banyak tentang diriku, tapi aku menyadari sekarang, aku bisa saja memilih untuk terbuka padamu. Sayang sekali aku hanya melihat betapa mudahnya itu, karena aku tahu kamu mencoba meyakinkanku sekali, tapi aku tidak mengerti.
Bukannya aku tidak keberatan bohong padamu. Apa yang aku lakukan adalah karena sangat mencintaimu. Nyatanya, perasaanku padamu lebih dari sekedar cinta. Aku menghargaimu. Dan aku selalu ingin melindungimu. Dan aku pikir itu membuatku membuat beberapa keputusan yang salah.
Kemarin, kamu mencoba memberiku kesempatan kedua agar aku bisa memperbaiki keadaan di sekitar kita. Aku tahu aku telah mengecewakanmu saat ini, tapi jika saja kamu bisa menemukannya di hatimu untuk membiarkan aku mencobanya lagi, aku akan memberikan yang terbaik.
Berbohong bukanlah kebiasaanku. Aku membuat kesalahan karena akhir-akhir ini kita sering bertengkar dan aku tidak ingin menyebabkan situasi yang tidak nyaman di antara kita. Aku bodoh membuat pilihan seperti itu, tapi sejujurnya aku ingin kita bahagia. Itu saja. Aku tidak memaafkan diri sendiri atas pilihan yang aku buat. Aku hanya mengatakan aku mencoba melakukan yang terbaik untuk kita. Aku sangat menyesalinya sekarang.
Aku tahu, seandainya aku mengatakan yang sebenarnya, kamu akan meyakinkanku semuanya baik-baik saja. Tapi, aku kira aku menjadi takut bahwa kamu mungkin merasa cemas, jauh di lubuk hati. Dan aku ingin kamu merasa benar-benar aman bersamaku. Jika dipikir-pikir, aku tidak tahu apakah aku bisa melakukan hal yang sama, seandainya aku berada di posisimu. Aku tahu kamu berusaha sangat keras untuk memahami dari mana aku berasal. Aku juga tahu kamu mencoba membantuku membuat pilihan yang tepat juga. Itu sebabnya kemarin aku merasa akhirnya bisa bersih. Itu membuatku takut, tapi pada saat itu, aku merasa seperti bisa memberi tahumu segalanya dan memulai dari awal dengan langkah yang benar. Itu pasti sangat mengejutkanmu, aku tahu betapa tersinggung dan bingungnya perasaanmu.
Ini sangat egois bagiku, tapi menghabiskan waktu bersamamu membuatku mengharapkan masa depan yang cerah bagi kita. Namun, itu juga membuatku merasa takut saat kamu mulai menjadi lebih populer di acara TV, film, dan lain-lain. Aku pikir aku mulai tertekan, aku harus menjadi orang yang lebih baik juga, sehingga aku layak untuk tinggal bersamamu, agar kita bisa memiliki masa depan yang selalu kita impikan.