Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

5 Tahun Absen, Ratu Felisha Senang Kembali Main Film Layar Lebar

Ratu Felisha membintangi film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 2 Desember 2021.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
zoom-in 5 Tahun Absen, Ratu Felisha Senang Kembali Main Film Layar Lebar
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Ratu Felisha ketika ditemui di Then Unnathi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratu Felisha kembali main film layar lebar setelah lima tahun absen di dunia seni peran.

Ia pun membintangi film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 2 Desember 2021.

"Iya 2016 terakhir. Kesibukannya selama ini sebelum pandemi sering traveling, terus setelah pandemi ini aku bisnis kecantikan sama sekalian nungguin tawaran skrip film yang bagus," kata Ratu di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (11/17/2021).

Baca juga: Perankan Sosok Misterius di Film Barunya, Ratu Felisha Harus Bangun Jam 3 Pagi dan Pakai Gigi Emas

Baca juga: Ratu Felisha Ungkap Kesulitan Main Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Di film terbarunya ini, Felisha juga mengaku terkesan karena film ini berhasil memenangkan hadiah utama Golden Leopard di Locarno Film Festival.

Disinggung soal project selanjutnya, Ratu mengaku kini dirinya ingin fokus mengambil tawaran bermain film layar lebar.

Apalagi saat ini hampir bioskop di seluruh Indonesia sudah dibuka.

BERITA TERKAIT

"Saat ini aku sama manajer emang fokus ambil film layar lebar sih. Alasannya sayang aja karena kita udah sampai festival sejauh ini istilahnya udah naik kelas," tukasnya.

Baca juga: Dua Kali Gagal Berumah Tangga, Ratu Felisha: Kalau Sekarang Selektif

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas disutradarai Edwin dan dibintangi oleh Marthino Lio, Ladya Cheryl, Reza Rahadian, Ratu Felisha, serta Sal Priadi dan mendapatkan klasifikasi 17+ dari Lembaga Sensor Film.

Film ini mengusung tema kisah cinta tragis di dunia yang maskulin, dan film ini menjadi pernyataan bagi Edwin mengenai toxic masculinity. 

Sementara itu, film ini sudah berkeliling ke festival film berbagai negara seperti Toronto, Hamburg, Busan, London, dan masih banyak lagi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas