Sahabat Sebut Sebelum Terpapar Covid-19, Mendiang Bens Leo Kerap ke Luar Kota
Ria menduga aktivitas Leo ke luar kotalah yang menyebabkan kondisinya menurun namun, ia belum dapat memastikan dari mana Leo terpapar virus Covid-19
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini pengamat musik ternama Tanah Air, Bens Leo meninggal dunia setelah dinyatakan terpapar Covid-19, Senin (29/11/2021).
Sebelum meninggal, Bens Leo sempat dirawat intensif di ruang ICU dan mendapat perawatan kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan akibat Covid-19.
Ternyata Bens Leo sebelum terpapar Covid-19, kerap melakukan perjalanan ke luar kota. Hal ini diungkapkan sang sahabat, Ria.
"Jadi sudah memang ya mungkin Mas Bens selama ini aktif, terus ke luar kota terus. Gitu ya," kata Ria saat dihubungi awak media, Senin (29/11/2021).
Baca juga: PROFIL Bens Leo, Pengamat Musik Indonesia yang Meninggal Dunia, Vokal soal Isu Pembajakan
Ria menduga aktivitas Leo ke luar kotalah yang menyebabkan kondisinya menurun namun, ia belum dapat memastikan dari mana Leo terpapar asal virus Covid-19.
"Tapi ya mungkin kesehatannya turun-turun terus. Ya kita nggak tahu juga ya. Diakan aduh sampai saya tuh, Mas Ben ini keluar kota terus, kemana, kemana, ke ini, ini," ungkap Ria.
Jenazah Bens Leo dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan hari ini.
Lantas, siapa dan bagaimana kiprah Bens Leo?
Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 8 Agustus 1952, Bens Leo merupakan pengamat musik sekaligus jurnalis terkenal Tanah Air.
Mengutip dari TribunSumsel.com, Bens Leo terdaftar sebagai anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI).
Ia juga dikenal sebagai seorang pencari bakat dan produser musik.
Pada 1993, Bens Leo berhasil memproduseri album perdana Kahitna 'Cerita Cinta'.
Bens Leo mengawali kariernya ketika gagal dalam seleksi pendidikan AKABRI.
Setelah gagal seleksi AKABRI, ia nekat melakukan wawancara dengan anggota Koes Plus, Tonny Koeswoyo.
Dengan perlengkapan wawancara ala kadarnya, Tonny pun bersedia diwawancarai Bens Leo.
Hasil wawancara itu kemudian Bens Leo kirim ke Berita Yudha Sport & Film.
Tak disangka, ternyata hasil wawancaranya dimuat sebagai headline di koran tersebut, dengan judul 'Sejarah Koes Bersaudara'.
Dari tulisan itu, kemudian Bens Leo direkrut untuk menulis di rubrik Seni Budaya.
Nama Bens Leo semakin populer di dunia jurnalis musik Tanah Air.
Bahkan, pada tahun 1774, ia ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia.
Sementara pada 1976, Bens Leo diundang untuk meliput acara World Popular Song Festival Tokyo.
Baca juga: Erick Iskandar Ungkap Perubahan Sikap Jedar setelah Menikah dengan Vincent Verhaag
Baca juga: Alasan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Belum Mau Perlihatkan Wajah Anak Kedua ke Publik
Berita lain terkait meninggalnya Bens Leo
(Tribunnews.com/Indah Aprilin/ Mohammad Alivio) (TribunSumsel.com)