Ini Dampak yang Mungkin Muncul Usai Vaksin Covid-19 yang Harus Diketahui Orangtua
Orangtua harus tahu dampak apa sajOrangtua harus tahu dampak apa saja yang mungkin muncul setelah anak melakukan vaksinasi Covid-19.a yang mungkin mun
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Orangtua harus tahu dampak apa saja yang mungkin muncul setelah anak melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Satgas Imunisasi IDAI KOMDA KIPI dr Mei Neni Sitaresmi Ph D SpA (K).
Sama seperti hal nya vaksin lain, usai vaksin anak bisa saja merasa lemas, nyeri otot dan flu. Kemudian bisa pula diiringi oleh demam.
Baca juga: Bagaimana Keamanan Dari Vaksin Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun? Berikut Penjelasan Ahli
Baca juga: Empat Alasan Mengapa Anak Usia 6 Tahun Keatas Harus Divaksin Covid-19
"Tapi biasanya bersifat ringan. Satu atau dua hari akan baik dengan istirahat. Minum cukup, kalau menganggu bisa diberikan paracetamol. Kemudian tempat suntikan bengkak,nyeri, itu biasa," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Jumat (24/12/2021).
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), kata dr Mei sebagian ringan. Selain itu nyatanya respon pada tubuh anak tidak selalu karena reaksi dari vaksin Covid-19.
"Ternyata tidak semua KIPI adalah reaksi vaksin. Dia bukan karena vaksinnya, tapi karena akan suntik nya. Satu anak menangis, maka semua ikut menangis. Karenanya orangtua penting mempersiapkan anak sebelum vaksin," kata dr Mei menambahkan..
Kemudian KIPI yang sering muncul adalah kebetulan. Misalnya sedang musim Demam Berdarah Dengue (DBD). Kemudian ada vaksinasi Covid-19. Tiga hari berselang, anak kemudian demam,
"Ternyata diperiksa dia ada DBD. Nah ini disalahkan vaksinnya. Padahal itu terjadi karena penyakit lain," katanya menegaskan.
Kemudian yang sangat jarang terjadi adalah salah prosedur. Tapi menurut dr Mei hal ini bisa dicegah dan harus dicegah. Tentu dengan scanning yang baik.
Orangtua harus jujur pada saat dilakukan scanning pada anak. Karena ada beberapa kondisi anak yang belum bisa divaksin.
"Kalau orangtua ragu-ragu, putranya ada kelainan penyakit yang lama, jangan ragu konsultasi pada dokter. Dokter akan memberikan rekomendasi," pungkasnya.