Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sunat Pada Anak Minimalisir Risiko Penyakit Infeksi Saluran Kemih

Anak rentan mengalami penyakit infeksi saluran kemih (ISK) karena belum bisa membersihkan alat kelaminnya dengan benar.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Sunat Pada Anak Minimalisir Risiko Penyakit Infeksi Saluran Kemih
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi anak disunat. 

TRIBUNNEWS.COM - Anak rentan mengalami penyakit infeksi saluran kemih (ISK) karena belum bisa membersihkan alat kelaminnya dengan benar.

Khususnya anak laki-laki, sunat biasanya jadi salah satu cara mengatasi persoalan tersebut agar tidak terjadi berulang-ulang.

Saat disunat, kulit bagian depan penis atau kulup dipotong. Inilah yang menghindarkan kuman terendap.

Baca juga: Berapa Usia Ideal Anak Disunat? Dokter Bedah Beri Penjelasan

Sebab, kuman yang terendap di kulit penis merupakan salah satu penyebab infeksi saluran kemih.

Dr. Arry Rodjani, Sp.U.(K), dokter spesialis urologi, seperti dikutip dari Wartakotalive.com, menyebut anak yang tidak disunat memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ISK dibanding anak yang disunat.

Yang jadi pertanyaan, kapan usia ideal anak laki-laki disunat?

Di Indonesia kebanyakan anak laki-laki disunat saat akan masuk sekolah dasar atau sekitar usia 6-7 tahun. Namun, sebenarnya sunat sudah boleh dilakukan sejak bayi.

Berita Rekomendasi

"Dalam berbagai literatur bisa sejak bayi, ini lebih bagus," kata dokter spesialis bedah Asrul Muhadi, dalam acara webinar yang diadakan Ikatan Dokter Indonesia dan Rumah Sunat, seperti dikutip Kompas.com (22/11/2021).

Metode sunat yang aman

Dr. Mahdian Nur. Nasution SpBS, dokter bedah saraf di Rumah Sunat dr. Mahdian, mengatakan  sunat yang aman, bukan menggunakan teknik dengan alat yang dipanaskan terlebih dahulu atau yang kita kenal selama ini dengan sunat laser.

Sunat metode laser bisa berisiko menyebabkan luka bakar, cedera kelenjar penis, hingga yang terparah yaitu kepala penis terpotong.

Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, hadirlah metode Klem yang telah direkomendasikan oleh WHO sebagai metode sunat terbaik.

Dari sekian banyak Klem yang digunakan di Indonesia, Mahdian Klem merupakan satu-satunya produk asli karya anak bangsa yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor AKD 21103910201.

Ia mengatakan, sunat dengan metode Mahdian Klem bisa meminimalisir risiko pendarahan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas