Adik Almarhum Vanessa Angel Ini Kerap Dihujat Warganet, Coach Rheo Beri Terapi
Kekerasan fisik dan psikis di masa tertentu bisa berdampak negatif. Salah satunya ialah trauma.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekerasan fisik dan psikis di masa lalu atau masa tertentu bisa berdampak negatif. Salah satunya ialah trauma.
Bahkan trauma akibat kekerasan verbal lebih bahaya ketimbang kekerasan fisik. Kekerasan verbal beririsan dengan kekerasan psikologis yang dampaknya bisa lebih buruk.
“Biasanya kekerasan verbal itu nempel dengan kekerasan psikologis atau psikis. Misalnya karena diejek terus-terusan akhirnya psikologisnya terganggu,” ujar Coach Rheo, Senin (10/1/2022).
Coach Rheo, baru saja melakukan sesi terapi pada dua remaja, Mayang dan Chika. Membantu melepas beban emosi (trauma) keduanya yang sempat mengalami perundungan (bullying).
Adik almarhum Vanessa Angel ini masih kerap dihujat warganet dampak dari kasus yang menimpa keluarganya.
“Mayang dan Chika, sempat tertutup karena banyak dihujat netizen. Kami menguatkan keduanya,” ujar Coach Rheo.
Sekarang tindakan cyber bullying, ujar Coach Rheo, makin mudah. Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korban, seperti menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban.
Korban kekerasan verbal (bullying) kadang membutuhkan waktu pemulihan yang lama melalui terapi dan pendampingan.
Namun menurut Coach Rheo, orang tidak perlu terus menerus merasakan trauma, bolak balik dengan masalah yang sama.
Dengan metode DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online), menurut Coach Rheo, efektif dapat mengatasi stress akibat trauma, dan netral dalam satu sesi saja.
“Netral artinya trauma terkait persoalan yang dialami klien kembali di titik nol. Bahkan tanpa mereka harus menceritakan detail permasalahan yang dihadapi beban emosi bisa dilepaskan,” ujarnya.
Apa yang mendorong Coach Rheo ikut membantu masalah psikologi Mayang dan Chika. Bukankah belajar dari banyak kasus, niat baik ingin membantu Mayang dan Chika sebaliknya justru ikut dibully.
“Melihat orang menderita itu sulit. Setidaknya bagi yang peduli. Jadi seberapa besar kita bisa bantu orang. Apa yang bisa kita lakukan untuk meringankan kesulitan mereka. Membuat mereka nyaman dengan cara kita,” ujar Coach Rheo memberi alasan.
Pada saat yang sama Mayang dan Chika menyampaikan terima kasih kepada Coach Rheo yang telah memberi perhatian.
“Terima kasih Coach Rheo. Perhatian ini bukti bahwa banyak yang bersimpati. Perasaan kami plong. Beban bully selama ini rasanya lepas. Aku dan Chika akan fokus ke masa depan, ke sekolah dan karir. Aku sekarang lebih percaya diri. Orang lain belum tentu sekuat kami,” tutur Mayang yang juga mewakili perasaan Chika, adiknya.
Coach Rheo, adalah seorang Mind Technology Expert yang mendapat pengakuan sebagai Trainer, dan NLP Meta Master Practitioner of Neurosemantics, (International Institute of Neurosemantic, North Carolina USA), Associate Meta Coach dari (Meta Coach Foundation, Colorado, USA), dan Master Practitioner Of Neuro Linguistic Programming (NLP Society Florida, USA).
Coach Rheo berhasil menciptakan sebuah metodologi baru cara melepaskan emosi yang awalnya diterapkan pada dirinya sendiri.
Upaya tersebut berhasil membantu membuang beban emosi dalam dirinya. Yaitu, konsep terapi yang disebutnya; DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.