Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Bioskop Selama Pandemi Tutup, Produser Film Pakai Cara Ini untuk Tayangkan Filmnya

Kehadiran film streaming Over The Top (OTT) atau Video On Demand (VOD), menjadi trend selama pandemi covid-19.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bioskop Selama Pandemi Tutup, Produser Film Pakai Cara Ini untuk Tayangkan Filmnya
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Suasana di Bioskop Cinepolis Mall of Serpong (MoS) saat baru diizinkan beroperasi di masa PPKM. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran film streaming Over The Top (OTT) atau Video On Demand (VOD), menjadi trend selama pandemi covid-19.

Mengapa tidak, para sineas dan rumah produksi tetap aktif memproduksi karya film dan series selama pandemi covid-19, walaupun bioskop Indonesia ditutup.

Sebab, OTT atau VOD menjadi wadah bagi sineas dan produser rumah produksi menampilkan karya mereka berupa film hingga series.

Baca juga: Bisakah Industri Perfilman Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri? Ini Pandangan Pengamat

Baca juga: Tertunda 2 Tahun, Film KKN di Desa Penari Bakal Tayang di Bioskop 24 Februari 2022

Wartawan senior dan pengamat industri perfilman Indonesia, Benny Benke mengatakan pandemi covid-19 tentu sangat berpengaruh terhadap industri perfilman.

Benny Benke mengatakan selama pandemi, para sineas dan produser sangat berhati-hati melemparkan karyanya untuk ditayangkan ke bioskop.

"Karena kan bioskop sempat tutup dan dibuka lagi. Harganya juga kan turun pastinya," kata Benny Benke kepada Wartakotalive.

BERITA REKOMENDASI

Mengenai maraknya film yang tayang di OTT dan VOD, diakui Benny kerjasama pembagian hasil sangat manusiawi.

"Karena kalau dilempar ke OTT, harganya sangat save atau lebih aman dan pembagiannya tidak deg-degan karena pay per view kan di OTT ini," ucapnya.

"Walaupun tidak ada bonusnya, tapi harganya aman," sambungnya.

Kendati demikian, Benny menyadari masyarakat lebih antusias menyaksikan film kesukaannya di bioskop, karena mendapatkan sensasi yang berbeda.

"Tapi kan produser gamau rugi. Ya kalau rugi, engga jauh lah dari modal. Mending mereka mendapat pemasukan yang aman. Itu jadi alasan produser menayangkan karyanya di OTT," jelasnya.


"Sekarang bioskop sudah dibuka. Ada film lagi, tapi jumlah penonton dibatasi. Produsernya juga bingung pasti," sambungnya.

Pandemi terus melanda di negeri ini. Varian baru virus covid-19 muncul dan tentunya, hal tersebut akan kembali berdampak ke industri dan bisnis perfilman Indonesia.

"Saya yakin OTT akan tren lagi jika bioskop kembali ditutup karena varian baru," ujar Benny Benke.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas