PROFIL Simon Leviev, Sosok dalam Film Dokumenter The Tinder Swindler, Menipu Wanita Lewat Tinder
Berikut profil dari Simon Leviev yang menjadi ososk di dalam film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil dari Simon Leviev yang merupakan sosok di dalam film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler.
Film berdurasi dua jam ini mengisahkan bagaimana Simon Leviev menipu para wanita di aplikasi kencan, Tinder.
Diketahui dalam film dokumenter tersebut, ia meraih uang dengan menipu sebesar 10 juta dolar AS atau sekira Rp 143,7 miliar.
Dalam melancarkan aksinya, ia memakai berbagai macam nama palsu, tetapi yang paling terkenal adalah Simon Leviev.
Baca juga: All of Us Are Dead Trending di Netflix, Ini 5 Pelajaran Hidup dari Serial Serangan Zombie
Baca juga: Dua Pekan Tayang di Netflix, Film Penyalin Cahaya Berhasil Populer di 26 Negara
Setiap menipu, ia mengaku sebagai putra miliarder berlian asal Israel, Lev Leviev.
Selama durasi film, cerita paling banyak diutarakan oleh Pernilla Sjoholm, Cecilie Fjellhoy, dan Ayleen Charlotte.
Ketiga wanita tersebut adalah korban dari Simon Leviev.
Selain itu, di dalam film, Simon Leviev dikisahkan membujuk para wanita di Tinder untuk membiayai gaya hidup mewahnya.
Adapun barang mewah yang dimilikinya antara lain jet pribadi hingga mobil balap.
Kemudian, dia akhirnya ditangkap pada tahun 2019.
Film dokumenter ini pun sudah dapat disaksikan sejak Rabu (2/2/2022).
Lalu siapakah sosok Simon Leviev ini?
Profil Simon Leviev
Dikutip dari dailynewscatcher.com, Simon Leviev memiliki nama asli Shimon Hayut.
Dirinya merupakan pria kelahiran Bnei Brak, Israel pada 34 tahun silam.
Simon pun sempat melarikan diri ke luar negeri pada tahun 2011 untuk menghindari laporan terkait penipuan yang dilakukannya pada awal umur 20 tahun, dikutip dari People.
Negara yang ditujunya adalah Finlandia dan menjadi tempat ia harus dipenjara selama dua tahun pada 2015.
Dirinya dinyatakan bersalah setelah terbukti menipu tiga wanita.
Kemudian ia kembali lagi ke Israel pada tahun 2017, tetapi sebelum dirinya dipenjara kembali, ia terbang ke benua Eropa untuk kedua kalinya dan mengganti nama menjadi Simon Leviev.
Berdasarkan pengakuan Fjellhoy, saat itu adalah awal di mana kisah dalam film dokumenter, The Tinder Swindler dimulai.
Saat memakai identitas palsunya, ia mendeskripsikan dirinya sebagai seseorang yang kaya dan bekerja di sebuah bisnis berlian bernama LLD Diamonds.
Kemudian ia pun mengkalim dirinya adalah putra dari seseorang dengan julukan "The King of Diamonds", Lev Leviev.
Namun perlu diketahui, LLD Diamonds dan Lev Leviev adalah benar adanya tetapi Simon Leviev sama sekali tidak memiliki hubungan apapun.
Lalu pasca penipuan yang dilakukannya terhadap para wanita di aplikasi Tinder, Simon Leviev pun menjadi sosok yang paling dicari.
Dirinya dicari oleh beberapa negara seperti Israel, Inggris, Jerman, Denmark, dan Norwegia.
Lantas, aksinya pun berhenti saat ditangkap di Yunani pada tahun 2019.
Akibatnya, Simon pun langsung dijatuhi hukuman penjara selama 15 bulan meskipun ia sempat tidak mengakui penipuan yang dilakukannya.
Kemudian pada Desember 2019, ia pun akhirnya mengakui perbuatanya meliputi penipuan, pencurian, dan pemalsuan identitas.
Hanya saja setelah lima bulan dipenjara, ia pun dibebaskan karena dianggap memiliki sikap yang baik.
Setelah bebas, ia pun masih aktif di media sosial dengan mengunggah konten setiap harinya.
Bahkan dirinya memiliki sebuah situs yang menawarkan bantuan dalam hal bisnis dengan mematok bayaran sebesar lebih dari 300 dolar AS.
Namun situs tersebut saat ini sudah tidak aktif.
Fakta menarik lainnya dari Simon Leviev yaitu ia menolak untuk ambil bagian dalam pembuatan The Tinder Swindler.
Bahkan saat ini ia pun diketahui telah kembali menggunakan Tinder sejak dibebaskan dari penjara.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.