Web Series Jadi Populer, Sinetron dan Bioskop Tetap Tak Tergantikan
Pakar perfilman Universitas Airlangga Dr Liestianingsih Dwi Dayanti Dra., M.Si, menuturkan, demam web series jadi fenomena.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
“Tapi sadar atau tidak, hal tersebut merupakan cara WeTV untuk menyebarluaskan web series sehingga menjadi media promosi yang sangat murah,” tambahnya.
Potongan scene film yang dapat dilihat di Tiktok, Instagram, ataupun YouTube secara tidak langsung mempromosikan film tersebut.
Baca juga: WeTV Original Layangan Putus Cetak Rekor: Ditonton 15 Juta Kali Dalam 1 Hari Penayangan
Orang lain yang sebelumnya tidak peduli dengan web series merasa penasaran sehingga terdorong untuk ikut menonton.
“Akhirnya akan ada banyak orang yang menonton web series tersebut,” ucapnya.
Tetap Tak Bisa Gantikan TV dan Bioskop
Lies berpendapat, aplikasi web series tidak dapat menggantikan TV dan bioskop.
Menurutnya, setiap media memiliki karakter dan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Karakter inilah yang membuat media tersebut menjadi unik,” jelasnya.
TV tidak bisa digantikan dengan aplikasi karena hingga saat ini adanya TV masih disukai oleh beberapa kalangan penonton.
Lies memberikan contoh ketika sinetron Ikatan Cinta menjadi booming di masyarakat.
Penonton Ikatan Cinta cukup besar, memobilisasi pendapat atau isu tentang Ikatan Cinta juga luar biasa.
Baca juga: Semangat Menyambut 2022, WeTV Umumkan 11 Title Baru WeTV Original
“Hal ini menunjukkan bahwa TV juga masih suka ditonton oleh banyak orang,” imbuhnya.
Sedangkan untuk bioskop, penonton juga akan merasakan sensasi yang berbeda dibandingkan ketika menonton web series di rumah.
Bioskop menawarkan ruangan yang nyaman, suara yang mendukung, dan keindahan visual yang ditonton.
“Setiap media memiliki karakter tersendiri yang menjadi kelebihannya sehingga tidak bisa digantikan dengan media lainnya,” tutur Lies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.