Amigdala Respons Kekerasan yang Dialami Aya Canina, Tak Ikut Campur karena Merasa Urusan Pribadi
Pihak Amigdala akhirnya buka suara soal kekerasan yang dialami Aya Canina, ungkap alasan tak ikut campur.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Amigdala angkat bicara mengenai kekerasan yang dialami penulis lagu Kukira Kau Rumah, Aya Canina.
Melalui Instagram, Amigdala langsung ambil sikap setelah Aya Canina beberkan kisah kelamnya.
Pihak Amigdala menegaskan, bakal memenuhi tuntutan yang diberikan Aya Canina sebagai penyintas.
Selain itu, mereka berkomitmen untuk berpihak pada korban kekerasan dari pelaku berinisial IE.
"Menyikapi laporan kekerasan seksual yang dialami oleh penyintas Aya Canina, kamu dari Amigdala dengan ini menyatakan:
1. Amigdala berkomitmen akan memenuhi tuntutan yang diberikan oleh penyintas kepada kami;
2. Amigdala berkomitmen untuk berpihak secara penuh kepada penyintas termasuk memberikan ruang aman yang bebas dari segala bentuk kekerasan seksual;
3. Amigdala mendukung penuh pilihan penyintas untuk mendapatkan keadilan dan pemulihan," tulis @musikamigdala.
Dalam kesempatan itu, pihak Amigdala membenarkan kekerasan terjadi saat IE menjadi vocal 2 dan gitaris.
"Kami juga ingin menambahkan bahwa sejak Juli 2021, IE (nama pelaku) sudah tidak lagi menjadi bagian dari Amigdala.
Namun, kamu menyadari dan mengakui kekerasan seksual yang dialami oleh Aya Canina terjadi ketika IE masih menjadi bagian dari Amigdala," tambahnya.
Lanjut, pihak Amigdala mengaku seolah disebut sudah melanggengkan kekerasan di lingkungannya.
Baca juga: Penulis Lagu Kukira Kau Rumah Jadi Korban Kekerasan Mantan Kekasih, Pilih Hengkang dari Amigdala
Baca juga: Klarifikasi Lagu Belenggu Amigdala, Aya Canina: Bukan Tentang Kekerasan Perempuan
"Kami mengakui bahwa kami telah abai dan membiarkan kekerasan terjadi sekian lama dalam tubuh kami, maka dari itu kami berkomitmen untuk belajar dan menyikapi kasus kekerasan seksual secara serius
dan mengutamakan pemenuhan hak-hak penyintas. Kami juga berkomitmen untuk tidak lagi melakukan kelalaian dan pengabaian dan juga memastikan tidak ada lagi kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kami.
Selain itu, kami akan secara serius untuk membentuk panduan penanganan kekerasan seksual dan juga, melakukan klarifikasi nilai agar ke depannya kami tidak abai dan lali dalam menyikapi kejadian serupa," jelas Amigdala.
Amigdala kala itu tak ikut campur karena merasa adalah urusan pribadi Aya Canina dan IE.
"Kami lalai, kami tidak ikut campur dan mengambil tindakan dalam perkara antara pelaku dan penyintas selama masa tersebut
karena masalah tersebut dirasa cukup personal dalam hubungan mereka, dan kami tidak akan pernah diam jika kami menyaksikan adanya kekerasan di depan mata kami secara langsung," imbuhnya.
Pihak Amigdala turut mengakui kesalahan karena tak mengambil tindakan atas kekerasan yang dialami mantan vokalis mereka.
"Kami dengan ini mengakui telah melakukan kesalahan dengan tidak memberikan dan perlindungan terhadap korban ketika mengetahui kejadian tersebut.
Kami menyadari bahwa ada kesalahan berpikir kekerasan dalam pacaran adalah persoalan pribadi yang membuat korban kehilangan kepercayaan kepada kami.
Di masa yang akan datang, kami berjanji untuk memperbaiki diri, baik secara individual maupun secara kelompok sebagai band," ungkap Amigdala.
Pernyataan sikap tersebut pun dibubuhi tanda tangan dari beberapa personel grup musik Amigdala.
Aya Canina Buka Suara soal Jadi Korban Kekerasan Mantan Kekasih
Melalui InstaStory, mantan vokalis Amigdala itu mengaku pernah menjadi korban kekerasan mantan kekasihnya.
Sosok kekasih Aya Canina kala itu tak lain adalah vocal 2 sekaligus gitaris Amigdala.
Kekerasan yang ia terima membuatnya memilih hengkang dari grup band indie asal Bandung itu.
"Jika saya benar-benar harus menjawab pertanyaan abadi ini dengan gamblang, maka jawaban saya:
Ya, saya keluar dari Amigdala karena saya mengalami kekerasan dalam pacaran selama
rentang waktu 3,5 tahun itu. Dan itu sangat memengaruhi kondisi mental saya," tulis Aya Canina.
Meski begitu, Aya Canina mengungkapkan tak mendapatkan dukungan dari teman band-nya.
Dua personel band, yakni drummer dan bassist justru melanggengkan kekerasan tersebut.
"Siapa pacar saya waktu itu? Vocal 2 sekaligus lead gitar. Orang yang selalu bernyanyi bersama saya," ucapnya.
Namun ia menegaskan kepala media dan keuangan Amigdala menjadi saksi aksi gitaris Amigdala.
"Siapa yang menyaksikan semua proses percakapan kami? Termasuk pengakuan saya atau episode
kekerasan sampai saya memutuskan keluar band? Kepala media dan keuangan," terang Aya Canina.
Baca juga: Hengkang dari Amigdala, Aya Canina: Band Itu Langgengkan Kekerasan, Bagaimana Keselamatan Saya?
Baca juga: Band Amigdala Ungkap Nama Terduga Pelaku Kekerasan Terhadap Aya Canina
Aya Canina merasa tak ada perlindungan dari personel lain saat mendapat tindak kekerasan.
Padahal, sang drummer sudah sempat memberikan semangat agar tak takut hingga siap membantu.
"Saya merasa tidak didukung penuh bahkan setelah pengakuan itu saya beberkan.
Saya ingat si drummer pernah bilang, 'jangan takut, kalau perlu bantuan, aku akan bantu'.
Tapi dia tidak pernah menghubungi saya, bahkan sekadar memastikan apakah saya masih menerima
ancaman dari mantan saya? Tidak, tidak pernah sampai detik ini," tambahnya.
Aya Canina pun mengatakan, tidak akan keluar dari Amigdala apabila tidak ada kondisi seperti ini.
Dikarenakan nama grup musik Indie tersebut, dibuat sendiri oleh Aya Canina.
"Saya merasa mereka hanya mementingkan keberlangsungan proyek band.
Si bassist pernah bilang 'ini bukan soal kalian berdua aja, ada band di sini, berdamai aja'
Ya, lalu? Bagaimana dengan keselamatan saya?.
Tidak, saya tidak akan keluar dari situ, dari Amigdala, nama yang saya buat sendiri,
jika tidak ada sesuatu yang menghancurkan saya," jelas Aya Canina.
Setelah tak ada kelanjutan atas kekerasan yang ia terima, Aya Canina masih menahan amarah.
Akan tetapi, ia mengatakan belum sanggup untuk menjelaskan semua kejadian secara detail.
(Tribunnews.com/Febia)