Fakta-fakta Yati Surachman, Aktris yang Sering Memerankan ART, Pernah Raih Penghargaan Asia Pasifik
Film pertama yang dibintangi Yati berjudul Inem Pelayan Seksi (1975). Kepopulerannya kian melejit setelah bermain dalam film Perawan Desa.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Tiara Shelavie
Yati Surachman menilai sinetron dulu dan sekarang memiliki perbedaan yang signifikan.
Ia mengklaim sinetron sekarang acap kali lebih mementingkan kuantitas, bukan kualitas.
Menurut Yati, hal itu terjadi lantaran produksi yang terus dikejar untuk memenuhi target.
"Sekarang sih memang bukan kualitas, kebanyakan kuantitas. Karena katanya istilah produser sudah (beriringan) bersama industri."
"Jadi produksinya harus terus, harus terus, harus terus," papar Yati.
Pemeran film Malaikat Tak Bersayap itu sangat menyangkan apa yang terjadi di dunia sinetron Tanah Air.
Yati mengungkapkan, dulu memiliki impian bahwa sinetron memberikan cerminan yang baik untuk penontonnya.
Mirisnya, kini justru banyak pelaku kejahatan yang bercermin dari salah satu sinetron Tanah Air.
"Karena saya sering denger tuh. Misalnya ada pembunuhan, saya kan berteman sama siapa aja, terus polisi bilang 'ini gara-gara dia (nonton) sinetron'," kata Yati
"Sebetulnya saya dari tahun 1980 berharap, kita sebagai pembuat juga memberikan contoh yang baik, supaya karya kita jadi panutan," sambung Yati.
Dampak Covid-19, Yati Surachman Sempat Berutang
Dampak Covid-19 Yati tak ada pemasukan dari hasil syuting.
Akibatnya, Yati terpaksa berutang agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Iya bingung sih, mau kerja bingung mau kerja apa."