10 Tahun di Penjara Angelina Sondakh Merasa Ditinggal Temannya, Hanya Seorang yang Setia, Siapa?
Terjerat kasus korupsi, Angelina Sondakh hampir 10 tahun menjalani masa hukuman penjara di Rutan Pondok Bambu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Angelina Sondakh sudah membuat keputusan bahwa dirinya tak mau lagi terjun ke dunia politik.
Bagi Angie, sapaan akrabnya, dunia politik merupakan masa lalunya yang ingin dikubur dalam-dalam.
“Makanya Angie sudah enggak mau lagi ke politik Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya, sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy, Angie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” ungkap Angelina Sondakh kepada sang ayah, seperti dikutip dari video YouTube Keema Entertaiment Selasa (8/3/2022).
Istri mendiang Adjie Massaid ini memilih mendengarkan nasihat ayahnya untuk tidak mencoba masuk ke dunia politik.
“Angie mau dengar nasihat Daddy. Angie ingin Daddy tuntun Angie biar lebih baik. Tapi jangan ke politik, karena politik itu bikin hati sama masa lalu itu sudah mau dikubur," ujar Angie.
Baca juga: Angelina Sondakh Bebas Setelah 10 Tahun Dipenjara, Mudjie Massaid: Ibadahnya Lebih Kuat Sekarang
Baca juga: Blak-blakan Curhat di Twitter, Angelina Sondakh Ngaku Trauma Kembali ke Dunia Politik
Selama 10 tahun mendekam di penjara, Angie mendapatkan banyak hidayah dan hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.
“Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Angie, Angie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah,” katanya.
Terutama soal persahabatan dirinya dengan rekan-rekan politiknya.
“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” sambungnya.
Dikatakan Angelina Sondakh, sebelum menjadi terpidana kasus korupsi dan mendekam di penjara, banyak sekali orang-orang mencari dan menyanjungnya.
Namun hal itu berbalik setelah ia resmi ditetapkan menjadi terpidana kasus korupsi.
Angelina Sondakh menyebut, teman-temannya di dunia politik mulai menghilang seperti tak memperdulikan dirinya.
Dan hanya orang tuanya, lanjut Angie, terutama sang ayah yang setia mengunjungi Angie saat mendekam di hotel prodeo.
“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.
Pernyataan Angie itu adalah responnya saat Lucky Sondakh pernah memberikan sebuah buku tulisan Nicollo Machiavelli, yang disebut sebagai bapak politik dunia.
Ada kalimat yang hingga kini Angelina Sondakh ingat, yakni tentang dalam dunia politik tidak mengenal adanya saudara atau sahabat.
“There is no everlasting friends but only interest. Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan," ujarnya lagi.
Sang ayah Lucky Sondakhpun membenarkan hal tersebut, ia merasa sudah membuktikan pernyataan Nicollo Machiavelli dari kasus putrinya sendiri.
Hal itu dapat dibuktikan, kata Lucky, demi kepentingan orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan putrinya ke dalam perbuatan yang fatal.
Dikatakan Lucky, ia mengibaratman bahwa di dunia politik seseorang akan berhadapan dengan serigala berbulu domba.
“Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba.
Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu,” kata Lucky Sondakh.
Mantan rektor Universita Sam Ratulangi, Manado ini pun memberikan nasihat kepada Angelina Sondakh untuk mengambil sisi positif dari pengalaman pahit tersebut.
Lucky Sondakh pun mengakatakan, ia mengubah rumus politik Machiavelli.
Di tengah banyaknya hujatan dan kucilan yang diterima putrinya itu, Lucky Sondakh berusaha untuk selalu ada untuk Angelina Sondakh.
Baca juga: Sunan Kalijaga Harap Kasus Angelina Sondakh Bisa Jadi Contoh untuk Artis yang Terjun ke Politik
Meski pun, Lucky Sondakh mengaku sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh sang anak pada saat itu.
“There is no everlasting interest but love, tidak ada kepentingan politik yang abadi, yang abadi hanya kecintaan tulus dari kami kepada anak kami. Musuh pun kita kasihi apalagi anak kita, itu pengalaman yang terbaik,” jelasnya.
Setelah Angie dinyatakan bebas dan keluar dari penjara, Lucky Sondakh merasa sangat damai dan punya kemampuan untuk tidak malu mendengar hinaan dan cibiran dari banyak orang.
“Ini cinta. Papa kuat karena Jesus memberikan kasih dan kearifan kepada saya,” ujar Lucky.
Keputusan Angelina Sondakh untuk tak lagi terjun ke dunia politik, juga ia sampaikan melalui cuitan di Twitternya, Senin (7/3/2022).
Ibu sambung Aaliyah Massaid dan Zahwa Massaid ini mengaku akan fokus mengurus keluarga begitu bebas dari penjara.
Ia ingin membayar semuanya, lantaran ia terpisah dari anak dan keluarga selama 10 tahun.
“Untuk saat ini saya tidak akan ikut berpolitik praktis lagi, keluarga yang menjadi fokus utama. Terima kasih untuk doa dan dukungannya teman-teman,” cuitan Angelina Sondakh di Twitter.
Angelina Sondakh pun mengucapkan syukur bahwa dirinya sudah dinyatakan bebas.
Tak lupa, Angelina Sondakh menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya kepada masyarakat, ia sangat menyesali perbuatannya.
“Alhamdulillah saya sudah dinyatakan bebas, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia setelah perbuatan saya tidak patut ditiru, dicontoh. Saya sepenuhnya menyesal," tulisnya lagi. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Angelina Sondakh Sebut Teman Politiknya Menghilang Saat Terjerat Kasus Korupsi