Profil MS Glow, Bisnis Gilang Juragan 99 dan Shandy Purnamasari, Kena Sentil Stafsus Menkeu
Berikut ini profil MS Glow, bisnis milik Gilang Juragan 99 dan Shandy Purnamasari yang kena sentil Stafsus Menkeu.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti

Crazy Rich Juragan 99 Klaim Penjualan MS Glow Capai Rp 600 Miliar per Bulan," cuit @prastow pada Kamis (24/3/2022), dikutip Tribunnews.com.
Pabriknya Disebut Bodong

Beberapa waktu lalu, muncul tudingan pabrik MS Glow yang berada di Pasuruan, Jawa Timur, bodong.
Menanggapi isu tersebut, Gilang menerangkan, pabrik itu bukanlah pabrik MS Glow.
Bangunan tersebut adalah milik perusahaan pengemasan yang memang sedang menjalin kerja sama dengan MS Glow.
Baca juga: MS Glow Akhirnya Minta Maaf usai Klaim Ikut Paris Fashion Week, Akui Awam soal Acara Internasional
Baca juga: Shandy Purnamasari Jelaskan Ihwal Laporannya ke Polisi Tentang PS Glow Milik Putra Siregar
"Saya luruskan bahwa itu (yang beredar) bukan pabrik MS Glow, tapi itu pabrik PT Kosmepack yang bergerak di bidang kemasan," tutur Gilang Widya Pramana di J99 Tower, Pancoran Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022), dilansir Tribunnews.com.
"Tanah di situ sudah dari tahun 1998, punya orang sudah jadi bangunan dan kita baru membelinya tahun 2021," ucapnya.
Kabar bahwa pabrik tersebut dianggap bodong karena ada kesalahpahaman soal tanah tersebut.
"Kita bangun untuk jadi sebuah pabrik kemasan, ternyata ada perbedaan sertifikat di BPN dengan sertifikat yang dikeluarkan pemerintah," tutur Gilang.
"Di BPN boleh buat industri, sementara di pemerintah itu masuk lahan hijau," jelasnya.
Shandy Purnamasari selaku owner pun menegaskan bahwa tak ada hubungannya masalah di pabrik tersebut dengan pabrik kosmetik MS Glow.
"Jadi nggak ada hubungannya dengan MS Glow yaa, kemasan MS Glow nggak bermasalah, produknya nggak bermasalah dan itu bukan pabrik MS Glow. Jadi pabrik MS Glow tidak bodong," tegas Shandy Purnamasari.
"Ya karena mungkin saya lagi ramai (diberitakan) jadinya digoreng-goreng, saya tegaskan itu bukan pabrik MS Glow itu hanya pabrik kemasan dan sekarang belum beroperasi," lanjut Gilang.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Siti Nurjannah/Bayu Indra Permana)