Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Mengintip Pabrik Juragan 99 di Bekasi, Luas Tanah hingga 9,4 Hektar

Perusahaan yang dibawahi Gilang dan Shandy Purnamasari, sang istri, sedang merambah bisnis baru, yakni jamu tradisional.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Mengintip Pabrik Juragan 99 di Bekasi, Luas Tanah hingga 9,4 Hektar
Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi
Suasana pabrik PT Kosmetika Global Health milik Juragan 99, di Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022). 

Gilang mengatakan alasan dirinya menjadikan Babe Cabita dan Marshel Widianto sebagai brand ambassador.

Bapak dua anak itu ingin masyarakat lebih percaya diri dengan tubuhnya.

Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari bersama brand ambassador MS Glow
Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari bersama brand ambassador MS Glow (Instagram @shandypurnamasari)

"Keduanya tampil dengan gaya asli mereka sebagai seorang komedian," kata Gilang kepada Tribunnews, Sabtu (28/8/2021).

"Tujuan ini agar masyarakat lebih percaya diri, lebih bersyukur, dan bisa menjadi diri sendiri," tambah Gilang.

Menurut Gilang, Babe dan Marshel berhasil menyampaikan pesan dari MS Glow For Man.

"Meski dibalut dengan humor, pesan yang ingin kami berikan berhasil tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," ucap Gilang.

Pabriknya Disebut Bodong

Berita Rekomendasi

Beberapa waktu lalu, muncul tudingan pabrik MS Glow yang berada di Pasuruan, Jawa Timur, bodong.

Menanggapi isu tersebut, Gilang menerangkan, pabrik itu bukanlah pabrik MS Glow.

Bangunan tersebut adalah milik perusahaan pengemasan yang memang sedang menjalin kerja sama dengan MS Glow.

"Saya luruskan bahwa itu (yang beredar) bukan pabrik MS Glow, tapi itu pabrik PT Kosmepack yang bergerak di bidang kemasan," tutur Gilang Widya Pramana di J99 Tower, Pancoran Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022), dilansir Tribunnews.com.

"Tanah di situ sudah dari tahun 1998, punya orang sudah jadi bangunan dan kita baru membelinya tahun 2021," ucapnya.

Kabar bahwa pabrik tersebut dianggap bodong karena ada kesalahpahaman soal tanah tersebut.

"Kita bangun untuk jadi sebuah pabrik kemasan, ternyata ada perbedaan sertifikat di BPN dengan sertifikat yang dikeluarkan pemerintah," tutur Gilang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas