IP House Khusus Karakter Animasi Muslim Hadir di Indonesia
Manara Studios akan merilis empat IP yang seluruhnya disajikan dengan memberikan nilai-nilai berkarakter keislaman.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intellectual Property (IP) ramai diperbincangkan di industri kreatif khususnya industri animasi muslim hadir di Indonesia.
Saat ini animasi di Indonesia sedang memasuki era berkembang, menyusul negara-negara lain seperti Amerika, Jepang, bahkan Malaysia.
Meningkatnya produksi serial animasi buatan Indonesia membuat ketertarikan masyarakat terhadap serial animasi juga ikut meningkat.
Maka dari itu, penciptaan Intellectual Property yang baik dianggap penting untuk meningkatkan kualitas hasil karya dari industri animasi muslim Indonesia.
Baca juga: Baim Wong Ungkap Alasan Bikin Serial Animasi Kiano La La La
"Indonesia ini butuh sentuhan lebih, untuk anak-anak dan pemuda muslimnya. Nilai-nilai yang berkarakter harus ada di setiap tayangan yang mereka lihat, bukan hanya sebagai hiburan saja tapi juga mengedukasi," kata Archie Hekagery selaku Program Director Manara Studios, kepada awak media, Kamis (31/3/2022).
Intellectual Property merupakan jantung bagi setiap pelaku di industri animasi.
Perkembangan serial animasi muslim di Indonesia disambut positif oleh Manara Studios.
Manara Studios sebagai IP House muslim siap memberikan serial animasi terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Manara Studios akan merilis empat IP yang seluruhnya disajikan dengan memberikan nilai-nilai berkarakter keislaman yang tentunya memberikan energi positif untuk Indonesia bahkan dunia.
IP yang pertama merupakan serial animasi muslim yang berkisah tentang sejarah perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang dikemas secara modern, ringan, serta menghibur agar mudah dipahami dan diteladani oleh masyarakat Indonesia.
IP kedua merupakan kartun dua dimensi sederhana yang memperlihatkan dua sisi sifat yaitu baik dan buruk.
Sementara IP ketiga bertemakan action-comedy-sci-fi yang futuristik tanpa menghilangkan nuansa Indonesianya.
IP yang terakhir merupakan sekelompok pemuda yang memiliki banyak bakat di bidangnya, dibuat dengan tujuan bahwa manusia tidak boleh bergantung pada manusia lainnya.