Ifan Seventeen Ingat Kisahnya Selamat dari TsunamI, Terombang Ambing di Laut, Pasrah Jika Meninggal
Ifan Seventeen ingat kisahnya saat mengalami kejadian naas menjadi korban dari tsunami di Tanjung Lesung, Banten, 22 Desember 2018.
Editor: Anita K Wardhani
"Gua masih sadar saat dihantam tsunami, karena gua merasa fisik gua sedang fit karena sering muaythai," sambungnya.
Ketika berjuang hidup ditengah laut, mantan suami Dylan Sahara itu tak menampik tangannya ditarik orang yang berusaha menyelamatkan diri agar tidak kelelep di laut.
Ifan pun panik dan menyikut orang tersebut agar ia juga bisa selamat ditengah laut.
"Gua bilang, 'jangan pegang tangan gua, pegang barang lain. Kalau narik tangan gua kita berdua mati'. Gua sikut kepalanya, ya panik semua," terangnya.
Baca juga: Ifan Seventeen Bersama Mertua Ziarah ke Makam Dylan Sahara, Ingin Lepas Rindu dalam Iringan Doa
Baca juga: Ifan Seventeen Menangis saat Sungkem ke Orangtua Almarhumah Dylan
"Tapi gak tau kenapa dia bisa dengar instruksi gua. Ya ada meja dia pegang itu. Kita berdua sama sama megang meja itu masih ngapung," tambahnya.
Ketika mengapung diatas laut sambil memegang meja, muncul korban selamat lain yang juga memegang meja yang ada bersama Ifan dan kemudian mereka tenggelam.
"Gua sempat nyerah, udah cukup deh usaha gua, 'ya Allah udah cukup gua. Gua udah capek gak ada tenaga lagi. Terima gua baik atau buruknya, gua bukan hamba lu yang baik. Gua pulang' gitu," katanya.
Namun, Ifan pun baru sadar akan fungsi tubuh, dimana setiap lubang yang ada ditubuhnya akan menutup otomatis yang bertahan selama 20 menit.
"Pilihannya antara gua buka mulut mati cepat atau gua tahan matinya 15-20 menit lagi. Bayangan gua di film, lemas capek nanti gua pingsan ada nelayan yang nyelamatin gua," ucapnya.
"Pikiran itu tertanam dalam memori otak gua. Gua memilih matinya 20 menit lagi siapa tau diselamatin. Gua baca lah dua kalimat syahadat, kenapa? Karena takutnya tidak selamat gua lupa baca itu," tambahnya.
Dewi fortuna seakan memihak Ifan. Ketika sedang berontak di dalam laut karena tenggelam sambil mendengar denyut nadinya sendiri, ia memegang sebuah peti yang ternyata adalah hardcase lighting.
"Mata gua udah redup ya melek lagi. Apaan nih. Gua naik keatas dan berenang lagi dan pegang kotak tersebut. Ada cewe dan cowok berenang dan pegangan kotak juga. Terus gua minta mereka dorong kotak ini jauh dari kerimunan di laut itu," jelasnya.
Saat berusaha selamat dengan pertolongan kotak, Ifan pun mendengar teriakan permintaan tolong. Dari teriakan yang ramai sampai keheningan karena korban yang tak selamat.
"Ngapung ditengah laut tiba tiba mayat nyentuh badan gua. Mayat ngelewatin kita banyak banget. Udah hening ada anak kecil dan ibu ibu. Di kotak berlima hidup semua," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.