Penjelasan Deddy Corbuzier Kenapa Bikin Judul 'Turorial Menjadi Gay', Gus Miftah Tanggapi Begini
Konten Deddy Corbuzier mengundang pasangan gay menuai polemik. Video tersebut sudah di-take down. Deddy juga minta maaf.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Deddy Corbzier sudah menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Enggak pernah mendukung sama sekali," kata Deddy kepada guru spiritualnya, yakni Gus Miftah dalam konten Closethedor Corbuzier Podcast.
Deddy hanya ingin menyampaikan bahwa LGBT merupakan realita yang ada di tengah masyarakat.
Karena dasar itulah Deddy Corbuzier mengundang pasangan LGBT di podcast-nya. Namun, videonya di-take down karena menuai polemik.
Baca juga: Undang Pasangan LGBT di Podcast hingga Dihujat Habis-habisan, Deddy Corbuzier Take Down Videonya
Lagipula, Deddy sendiri sudah meminta maaf secara pribadi karena kegaduhan tersebut.
Namun, yang jadi pertanyaan Gus Miftah, mengapa Deddy memberi judul konten tersebut "Tutorial Menjadi gay".
Deddy lantas memberi jawaban.
"Itu bisa gua jawab. kalau gua bikin video, tutorial menjadi gay di Indo, kalau gua memberikan sebuah judul misalnya gini, tutorial colong motor di Indo."
"Pesan moralnya apa?" potong Gus Miftah.
"Pesan moralnya adalah orang-orang yang enggak mau motornya kecolongan, tonton," kata Deddy.
"Supaya motornya enggak hilang?" kata Gus Miftah.
Baca juga: Azka Corbuzier Pukul KO Vicky Prasetyo, Deddy Corbuzier Tegaskan Tak Ada Misi Balas Dendam
"Iya dong. Artinya kalau orang enggak mau jadi gay, ya seperti ini (antisipasinya)," kata Deddy.
Selanjutnya Gus Miftah memberi penjelasan mengapa konten Deddy yang mengundang pasangan gay bisa viral. Sementara seorang artis yang mengaku penyuka sesama jenis yang juga pernah diundang ke podcasnya, tak menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.
"Kalau pemahaman saya sebagai netizen, kenapa ini kemudian menjadi ramai, kenapa kasus kemarin dalam tanda kutip enggak ramai, kenapa si Ragil menjadi ramai, karena yang dilakukan Ragil ada upaya untuk melegalisasi dengan pindah ke negara lain yang melegalkan itu. itu sama saja mensyiarkan, mensosialisasikan bahwa gua bisa lho," terang Gus Miftah.