Ini Alasan Wenny Ariani Ngotot Dapat Pengakuan Rezky Aditya sebagai Ayah Biologis Anaknya
Pengadilan Tinggi Banten dan memutuskan bahwa Rezky Adhitya adalah ayah biologis anaknya. Namun, Wenny belum puas karena Rezky belum mengakuinya.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotaive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan Wenny Ariani untuk mendapatkan pengakuan bahwa ayah biologis anaknya adalah Rezky Aditya membuahkan hasil.
Ia bersyukur bandingnya terkait hal itu diterima oleh hakim Pengadilan Tinggi Banten dan memutuskan bahwa Rezky Adhitya adalah ayah biologis anaknya.
Namun, ia belum puas karena Rezky Aditya belum mengakui hal itu dengan mulutnya sendiri.
"Ke depannya saya masih terus mencari pengakuan dari Rezky Adhitya terhadap anak saya, yang dari kasus ini terbuka ke publik sampai sekarang, pengakuan itu tidak ada," kata Wenny Ariani dalam jumpa persnya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022).
Wenny pun sedih jika langkah Rezky yang tak mau memberikan pengakuan karena anak dari hasil hubungan mereka dianggap sebagai aib.
Baca juga: Putusan Pengadilan Tak Cukup, Wenny Ariani: Anak Ini Harus Diakui Bapaknya
"Saya sedih kalau mendengar anak adalah aib. Anak ini bukan aib, hanya caranya dia dilahirkan atas kesalahan saya," ucapnya seraya menangis.
"Anak saya tidak salah, Kekey tidak pantas mendapatkan ini," tambahnya
Tak hanya itu saja, Wenny tak terima jika posisi perempuan, dalam kasusnya dengan Rezky ada di posisi yang lemah dan selalu disalahkan.
"Karena pada dasarnya, anak ini ada adalah hasil dari perbuatan kami berdua. Bukan saya sendirian doang sampai adanya anak ini," jelasnya.
Oleh sebab itu, guna menindaklanjuti putusan Pengadilan Tinggi Baten, Wenny Ariani meminta adanya pengakuan secara terbuka dari Rezky Adhitya terhadap anaknya.
Baca juga: Respons Citra Kirana Jadi Sorotan Usai PT Tetapkan Rezky Aditya Ayah Biologis Anak dari Wenny Ariany
"Saya ingin dia klarifikasi dan menyatakan pengakuan terhadap anak ini secara terbuka, tanpa ditutup-tutupi," ujar Wenny Ariani.