Film Mencuri Raden Saleh Rilis Trailer, Soroti Aksi Pencurian Lukisan Historis Pangeran Diponegoro
Film Mencuri Raden Saleh Rilis Trailer, soroti aksi Pencurian Lukisan Historis Penangkapan Pangeran Diponegoro pada masa Kolonial Belanda.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Karya lukisan yang berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro" merujuk pada peristiwa nyata yang memang terjadi masa lalu.
Lukisan ini merupakan respon dari lukisan Nicolaas Pieneman (1809-1860) yang ditugaskan untuk mendokumentasikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Belanda.
Ketika peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro (28 Maret 1830), Raden Saleh tengah berada di Eropa.
Diduga Raden Saleh melihat lukisan Pieneman tersebut saat ia tinggal di Eropa.
Perbedaan lukisan antara Raden Saleh dengan Pieneman ini dipandang sebagai rasa nasionalisme pada diri Raden Saleh.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan dan Aghniny Haque Dibuat Terpukau Usai Film Mencuri Raden Saleh Rilis First Look
Beberapa perbedaan penting antara lukisan Raden Saleh dan Pieneman:
1. Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah, Raden Saleh menggambarkan Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah.
2. Pieneman memberi judul lukisannya Penyerahan Diri Diponegoro, Raden Saleh memberi judul Penangkapan Diponegoro.
3. Lukisan bendera Belanda yang dibuat oleh Pieneman tidak ditampilkan dalam lukisan karya Raden Saleh.
Raden Saleh mulai membuat sketsa lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" pada tahun 1856 dan menyelesaikan lukisan cat minyaknya setahun kemudian.
Dia mengabarkan lukisan tersebut kepada temannya di Jerman, Duke Ernst II dari Sachsen-Coburg dan Gotha, dengan judul “Ein historisches Tableau, die Gefangennahme des javanischen Häuptings Diepo Negoro” (lukisan bersejarah tentang penangkapan seorang pemimpin Jawa Diponegoro).
Raden Saleh kemudian memberikan lukisan tersebut kepada Raja Belanda, Willem III, untuk menggambarkan pandangan Raden Saleh atas penangkapan Pangeran Diponegoro yang berbeda dengan pandangan Pieneman.
Pada tahun 1975 lukisan tersebut diserahkan kepada Indonesia oleh pihak Kerajaan Belanda bersamaan dengan realisasi perjanjian kebudayaan antara Indonesia-Belanda pada 1969.
Riwayat Penanganan Lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro"