Marshanda Menangis, Sedih Ayahnya yang Sakit Mental Direndahkan
Marshanda menangis. Ia sedih karena sang ayah direndahkan karena sakit mental yang dideritanya.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marshanda menangis. Ia sedih karena sang ayah direndahkan karena sakit mental yang dideritanya.
Diketahui, saat Marshanda divonis tumor payudara, Marshanda menangis sedih harus hidup jauh dari ayahandanya yang saat ini tinggal di RSK Sanatorium Darmawangsa.
Baca juga: Marshanda Ikhlas Meninggal, Sudah Siap Jika Umurnya Tak Panjang karena Tumor di Tubuhnya
Marshanda menangis, hatinya pilu saat sakit mental ayahnya menjadi bahan bully.
Ibu satu anak tersebut menyadari banyak sekali orang yang berkomentar, sakit mental ayahnya karena kualat dengan anak.
Sambil menangis, Marshanda yang kerap disapa Caca pun meluapkan emosinya.
Ia tak terima jika kondisi ayahnya saat ini karena kualat pernah berbuat yang tidak-tidak ke anaknya.
"Siapapun yang remehin papa dan mamaku, aku engga akan tuntut. Aku akan doa kepada allah biar diakasih pelajaran yang sepadan," tegas mantan istri Ben Kasyafani itu.
Baca juga: Sempat Cuek Saat Muncul Benjolan, Kini Marshanda Divonis Tumor Payudara, Jumlahnya Ada Beberapa
Marshanda memastikan bahwa Irwan Yusuf, ayahnya tidak layak direndahkan orang-orang, sebab ia pun menerima dengan ikhlas kondisinya.
"Papaku manusia juga, dia berhak punya support system. Dia sudah melakukan yang terbaik dalam hidupnya," ujar Marshanda sambil menangis.
Masih Fokus Terapi Tumor Payudara, Marshanda Belum Sempat Kunjungi Sang Ayah
Marshanda mengakui semenjak dirinya divonis mengidap tumor payudara dirinya belum lagi membesuk ayahandanya, Irwan Yusuf.
"Aku belum sempat ngunjungin papa. Karena aku masih healing treatmen," kata Marshanda dalam wawancara virtual, Selasa (14/6/2022).
Wanita yang akrab disapa Caca itu tak menampik rindu dengan ayahnya.
Hanya saja ia belum bisa besuk karena mau memulihkan kondisi psikis akibat sakit tumor payudara.
"Aku belum ke sana karena aku yakin akan sembuh dari sakit ini," ucapnya.
"Tapi pernah aku telpon papa. Cuma dia gak mau ngomong, karena katanya lagi mood-moodan. Ya wajar karena gak ada yang kunjungin," tambahnya.
Wanita berusia 32 tahun tersebut pernah membesuk Irwan Yusuf, ayahnya di RSK Sanatorium Darmawangsa. Tapi ia mendapatkan perlakuan tak enak dari susternya.
"Susternya ngomong ke aku, 'bersyukur masih dijenguk anaknya'. Aku pengin tampar susternya dan bilang, 'emang lu udah bersyukur. Emang lu ga punya penyakit mental' gitu," jelasnya.
Sulit Berkomunikasi
Marshanda mengakui, sampai detik ini ia kesulitan berkomunikasi dengan sang ayah, karena psikisnya yang tidak stabil.
"Kadang aku telpon aja papa gak mau ngomong, gimana aku rumahin dia," ucapnya.
Wanita berusia 32 tahun itu tak menampik ada kesadaran untuk merawat sendiri sang ayah. Tapi, keingiannya ditolak oleh Irwan.
"Cuma mau take care of him dan bangun koneksi untuk tinggal bersama. Tapi kalau dia gamau aku bisa apa. Doin aja semoga papa mau disayang," ungkapnya.
Diakui Caca, hatinya hancur karena jauh dari ayahnya. Bahkan ia merasa gagal sebagai anak, tapi ia akan terus berjuang memberikan cinta kepada Irwan.
"Caca juga failure (gagal), tapi Caca mau jadi orang yang disayang. Doa caca smg hati papa terbuka untuk nerima kasih sayang orang-orang yang sayang papa," jelas janda satu anak itu.
Marshanda menyebut tak tahu bagaimana kondisi mental ayahnya. Tapi, menurut diagnosa dokter, diakui Caca kalau psikis Irwan baik-baik saja.
"Keluarga papa bilang secara mental papa baik-baik aja. Cuma pernah salah jalan aja dalam hidupnya. Tapi dia melakukan yang terbaik dalam hidupnya," ujar Marshanda. (