PROFIL Ana de Armas, Aktris Film Asal Kuba yang Tak Setuju jika Ada James Bond Perempuan
Berikut profil Ana de Armas, aktor film asal Kuba yang tak setuju jika ada James Bond perempuan.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Ana de Armas, aktor film asal Kuba yang tak setuju jika ada James Bond perempuan.
Belum lama ini, pernyataan Ana de Armas soal tak perlu ada James Bond perempuan jadi sorotan.
Padahal, aktingnya dalam film No Time to Die sebagai mata-mata James Bond menuai pujian.
Seperti diketahui, No Time to Die merupakan film terakhir Daniel Craig sebagai mata-mata super James Bond.
Ana de Armas mengaku bahwa sosok James Bond tidak perlu diperankan oleh wanita.
Menurut Ana de Armas, karakter James Bond tetap karakter laki-laki.
Baca juga: Aktingnya di No Time to Die Tuai Pujian, Ana de Armas Justru Sebut Tak Perlu Ada James Bond Wanita
Hal ini pun juga disetujui oleh Daniel Craig dan produser film Barbara Broccoli.
Siapakah sosok Ana de Armas ini?
Profil Ana de Armas
Dikutip dari Tribun Wiki, Ana de Armas lahir di Santa Cruz Del Norte, Kuba.
Pemilik nama lengkap Ana Celia de Armas Caso lahir pada 30 April 1988.
Diketahui bahwa Ana de Armas memiliki darah Spanyol dari pihak ibunya.
Hal ini lantaran kakeknya berasal dari Spanyol.
Ana de Armas dibesarkan di Kuba dan memutuskan untuk bersekolah di National Theater School of Cuba pada umur 12 tahun.
Kemudian, Ana de Armas memutuskan untuk pindah ke Spanyol.
Saat itu, usianya 18 tahun, Ana de Armas mengembangkan kariernya di Spanyol.
Perjalanan karier
Ana de Armas debut film pada usia 16 tahun.
Film tersebut berjudul Una rosa de Francia, yang juga dibintangi oleh Alex Gonzalez.
Saat membintangi film tersebut, ia masih bersekolah di National Theater School of Cuba.
Setelah pindah ke Spanyol, Ana de Armas kemudian membintangi serial TV Spanyol berjudul El Internado pada 2007.
Dalam serial tersebut, ia berperan sebagai Carolina Leal.
Karier sebagai aktris Hollywood
Ana de Armas memulai kariernya sebagai akrtis Hollywood pada 2014.
Ia pindah ke Los Angeles dan menetap di sana.
Pada 2015 tersebut, Ana de Armas mulai dikenal lewat film Knock Knock yang dibintanginya bersama Keanu Reeves.
Ana de Armas kembali membintangi film pada 2016.
Film tersebut berjudul Exposed, Ana de Armas kembali beradu akting dengan Keanu Reeves.
Di tahun yang sama, ia membintangi film War Dogs.
Film tersebut berhasil membuat namanya semakin dikenal.
Ana de Armas juga membintangi film fiksi ilmiah Hollywood berjudul Blade Runner 2049 pada 2017.
Dalam film itu, Ana de Armas berperan sebagai Joi dan beradu akting dengan Ryan Gosling.
Berkat perannya, ia masuk nominasi sebagai Pemeran Pendukung Terbaik dalam Saturn Award.
Di sisi lain, Blade Runner 2049 juga berhasil memenangkan dua piala Oscar.
Ana de Armas semakin mendalami dunia perfilman Hollywood saat membintangi Knives Out pada 2019.
Film tersebut juga dibintangi oleh Chris Evans, Daniel Craig, hingga Toni Collette.
Ia juga membintangi film James Bond, No Time to Die pada 2020.
Ana de Armas kembali beradu akting dengan Daniel Craig.
Mantan istri aktor Spanyol
Pada 2011 hingga 2013, Ana de Armas diketahui pernah menikah dengan aktor Spanyol, Marc Clotet.
Ana de Armas sebut tidak perlu ada James Bond perempuan
Dikutip dari Kompas.com, film No Time to Die merupakan film terakhir Daniel Craig sebagai mata-mata super James Bond.
Ada banyak pertanyaan terkait sosok yang menggantikan Craig dalam film tersebut.
Namun, menurut Ana de Armas, sosok Bond harus tetap laki-laki.
"Tidak perlu ada James Bond perempuan."
"Seharusnya tidak perlu mencuri karakter orang lain, Anda tahu, untuk mengambil alih."
"Ini adalah sebuah novel dan itu mengarah ke dunia James Bond ini dan fantasi alam semesta tempat dia berada," ucapnya kepada The Sun.
Ia merasa bahwa tokoh Bond akan terus menjadi pria dan dihidupkan dengan cara berbeda.
"Bahwa mereka diberi bagian dan pengakuan yang lebih substansial."
"Itulah yang menurut saya lebih menarik daripada membalik-balik sesuatu," imbuhnya.
Pendapat Ana de Armas pun serupa dengan pendapat Craig tahun lalu.
"Seharusnya ada bagian yang lebih baik untuk perempuan dan aktor kulit berwarna."
"Mengapa seorang perempuan harus memerankan James Bond ketika seharusnya ada peran yang sebaik James Bond, tetapi untuk seorang perempuan?" ungkapnya saat itu.
Produser film Barbara Broccoli pun juga setuju bahwa Bond adalah karakter laki-laki.
"Dia adalah karakter laki-laki."
"Dia ditulis sebagai laki-laki dan saya pikir dia mungkin akan tetap sebagai laki-laki," ucap Broccoli sebelumnya kepada The Guardian.
Menurut Broccoli, karakter tersebut tidak harus diubah menjadi perempuan.
"Dan itu bagus. Kita tidak harus mengubah karakter pria menjadi perempuan."
"Mari kita buat lebih banyak karakter perempuan dan buat ceritanya sesuai dengan karakter perempuan itu," tambahnya.
Film
- Una rosa de Francia (2006)
- Madrigal (2007)
- Sex, Party and Lies (Mentiras y gordas) (2009)
- Y de postre, qué (2009)
- Ánima (2009)
- Blind Alley (El callejón) (2011)
- Perrito chino (2012)
- Faraday (2013)
- Por un puñado de besos (2014)
- Knock Knock (2015)
- Anabel (2015)
- Exposed (2016)
- Hands of Stone (2016)
- War Dogs (2016)
- Overdrive (2017)
- Blade Runner 2049 (2017)
- Three Seconds (2018)
- Yesterday (2019)
- The Informer (2019)
- Wasp Network (2019)
- Knives Out (2019)
- No Time to Die (2020)
- Blonde (2020)
- The Night Clerk (2020)
- The Gray Man (2022)
(Tribunnews.com/Katarina Retri) (Kompas.com/Andi Muttya Keteng Pangerang)
Berita lainnya terkait Ana de Armas