Bonge Tak Paham Soal Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Merek Citayam Fashion Week
Setiap harinya Bonge hanya fokus membuat konten tanpa memikirkan soal brand Citayam Fashion Week (CFW). ia tak mengerti soal HKI.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bonge dan kerabatnya Willie Salim angkat bicara soal pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI) merek Citayam Fashion Week (CFW) oleh Baim Wong.
Willie mewakili Bonge mengatakan anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok) tak mengerti jika membicarakan soal HAKI.
Ia menuturkan bahwa setiap harinya Bonge hanya fokus membuat konten tanpa memikirkan soal brand CFW.
"Pihak kita dan Bonge gak terlalu ngerti soal HAKI gitu, Bonge kan setiap hari kerjaannya di Sudirman, ngonten aja," tutur Willie di kawasan Tanah Kusir Jakarta Selatan Selatan, Selasa (26/7/2022).
"Aku wakilin Bonge yaa, karena dia emang belum terbiasa sama kamera," bebernya.
Bonge dan teman-temannya di sana baru membahas soal brand CFW ketika Baim Wong dan Paula Verhouven mengajaknya bicara soal hal tersebut.
Baca juga: Imbas Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week, Momen Paula Beri Bonge 2 Koper Uang Ikut Disentil
Baim dan Paula berencana membuat acara fashion show disana oleh karenanya pasangan tersebut mendaftarkan brand Citayam Fashion Week ke PDKI.
"Kalau ketemu baru mas Baim aja, dia bilang mau bikin fashion show Citayam, katanya mau bantu Citayam tapi selanjutnya gimana nggak ngerti," ujar Willie.
"Persiapan acara baru dikabarin mau ada acara bulan depan," terangnya.
Maksud baik Baim Wong daftarkan Citayam Fashion Week ke Ditjen HKI
Baim Wong jadi gunjingan di dunia maya karena PT Tiger Wong Entertainment, perusahaan miliknya, mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Bukannya disambut baik, publik malah mencemooh langkah Baim Wong
Tak sedikit netizen melayangkan hujatan kepada suami model Paula Verhoeven itu, dan menyebut upayanya sebagai bentuk keserakahan.