Musisi Belia Arkana Danendra Optimis Musik Nusantara Kontemporer akan Jadi Nusantara-wave
Rekaman otentik ini memberikan gambaran langka tentang bentuk seni yang indah ini, dan kini telah diremaster yang hadir secara digital.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki keragaman budaya dari setiap pulau yang ada serta memiliki sejarah dan karakter budaya maupun seninya sendiri.
Hal ini menghasilkan ratusan bentuk musik yang berbeda, yang sering mengiringi tari, teater, film dan seni pertunjukan lainnya.
Musik Jawa, Sumatera, Bali, Flores dan pulau-pulau lain telah didokumentasikan dan direkam, lebih dari itu juga diteliti oleh para sarjana Indonesia dan internasional yang terus dan sedang berlangsung.
Bentuk musik Indonesia yang paling populer dan terkenal adalah gamelan, ansambel instrumen perkusi yang disetel yang mencakup drum metalofon, gong dan biola spike bersama dengan seruling bambu.
Baca juga: Kegembiraan Marcos Tjung Rayakan 5 Tahun Kiprahnya di Industri Musik dan Hiburan Tanah Air
Ansambel serupa lazim di seluruh Indonesia dan Malaysia, tetapi gamelan berasal dari Jawa, Bali dan Lombok.
Rekaman otentik ini memberikan gambaran langka tentang bentuk seni yang indah ini, dan kini telah diremaster yang hadir secara digital.
Tarian Indonesia mencerminkan keragaman suku dan budaya bangsa.
Ada lebih dari 1.300 suku bangsa di Indonesia. Karya seni dan budaya yang berakar Austronesia dan bentuk kesukuan Melanesia terlihat dengan apik, dan pengaruhnya dimulai dari gaya tetangga Asia dan bahkan barat melalui kolonisasi yang pernah ada.
Setiap kelompok etnis memiliki tariannya sendiri: ada lebih dari 3.000 bentuk tarian asli di Indonesia.
Tradisi lama tari dan drama dilestarikan di banyak sekolah tari yang berkembang tidak hanya di istana tetapi juga di akademi seni modern yang dikelola atau diawasi pemerintah. Untuk tujuan klasifikasi, tarian Indonesia dapat dibagi menurut beberapa aspek.
Dalam aspek sejarah dapat dibagi menjadi tiga era; zaman prasejarah-suku, zaman Hindu-Budha, dan zaman Islam. Menurut penikmatnya tarian di Indonesia itu dibagi menjadi dua genre; tari keraton dan tari rakyat. Kemudian dalam perkembangan tradisinya, tarian Indonesia dapat dibagi menjadi dua jenis; tari tradisional dan tari kontemporer.
Atas kontekstualisasi sejarah dan peninggalan kebudayaan bangsa tersebut minggu lalu pada tanggal 15 Juli 2022 dilaksanakan lomba tari nusantara kontemporer dan pentas musik bertajuk Pensiun Fest yang di laksanakan di Yogyakarta.
Pensiun Fest merupakan kegiatan lomba tari kontemporer yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Dalam lomba dan pertunjukan tersebut panitia juga menghadirkan bintang tamu pengisi acara puncak berupa pentas musik Jawa kontemporer yang menghadirkan artis remaja berbakat Arkana Danendra dan After Shine.
Dalam penampilannya Arkana Danendra menyuguhkan lagu-lagu top forty dari Barat yang dipadu-padankan dengan lagu yang dimiliki sendiri bertajuk “Sakkarepmu” dan “Tega-tegane Nglarani”.
Dua komposisi dengan tajuk tersebut merupakan kompisisi dinamis yang berisi pop, rock dan dangdut koplo dengan lirik Jawa dan Bahasa Inggris yang lagunya telah rilis dan diedarkan oleh Fortune Music Indonesia.
Sebagai salah satu sponsor kegiatan Pensiun Fest 2022 tersebut Fortune Music Indonesia juga menghadirkan penyanyi lagu Jawa, Herta Bagas Onari yang berkolaborasi bersama Arkana Danendra.
Produser dari Fortune Music Indonesia ini, Dewi Nur Maryani menyatakan bahwa pada tanggal 29 Juli 2022 ini Fortune Music Indonesia atau FMI akan hadir bersama artis-artis mereka dalam acara Java Food Festival: Festival Food Kekinian di Sleman City Hall, Yogyakarta.
"Mereka akan membawakan lagu dan penampilan cross genre musik Barat dan musik Nusantara," kata Dewi dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/7/2022).
Secara terpisah Arkana Danendra ketika dihubungi menjelaskan, meskipun masih terbilang belia dia bersama dengan tim kreatifnya terus berkarya, bekerja untuk menghadirkan seni musik yang berkelas dan memiliki karakter maupun kualitas yang baik.
"Saya tetap optimis bahwa musik Jawa dan musik Nusantara kontemporer yang kini tengah booming suatu ketika akan menjadi Nusantara-wave layaknya musik-musik dari Korea yang banyak digandrungi oleh kawula muda global," ujarnya.