Aviwkila dan Mario G Klau Bicara Soal Stigma Penyanyi Cover di Industri Musik
Penyanyi cover sering dianggap tak orisinil dan dipandang sebelah mata di Industri musik.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aviwkila dan Mario G Klau bahas soal stigma penyanyi cover sering dianggap tak orisinil dan dipandang sebelah mata di Industri musik.
Sebagai penyanyi cover yang sudah aktif sejak 2016, Aviwkila menyampaikan pandangan mereka.
Duo yang diisi pasangan suami istri, Uki dan Ajeng itu menilai melakukan cover lagu milik orang lain boleh saja asal semua haknya dipenuhi.
Baca juga: Chintya Gabriella Penyanyi Cover yang Tenar Karena Anji Manji
"Kalau pencipta lagu dan musisi cover itu sama-sama memahami legalitas konten maupun hak-hak lainnya, " kata Uki dalam bincang-bincang virtual bertajuk Cakap-Cakap, beberapa waktu lalu.
"Seharusnya kita bisa membangun ekosistem musik yang lebih suportif," lanjut Thana Ajeng.
Mario G Klau sependapat dengan pasangan suami istri tersebu, sebagai musisi cover dan pencipta lagu, ia menyebut semua pihak seharusnya saling memberikan support.
"Kami bisa saling support siapapun itu," kata Mario G Klau.
Acara Cakap-Cakap yang diinisiasi tim Cover Clearance by Sosialoka sebagai ruang yang diinisiasi Sosialoka Indonesia untuk menciptakan ekosistem bagi para Produser Musik Cover dan Label untuk hidup dalam ekosistem industri yang kreatif dan suportif.
"Saya berharap semua pihak, termasuk pencipta lagu, label hingga musisi cover bisa sama-sama mendapatkan keuntungan," beber Miftah Faridh Oktofani selaku CEO Sosialoka Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.