Curhat Putri Mona Ratuliu Depresi Sejak Usia 13 Tahun, Jika Kambuh Sesak Nafas
Mima Shafa putri pasangan selebritas Mona Ratuliu dan Indra Brasco mengalami gangguan kesehatan mental depresi, sejak berusia 13 tahun.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mima Shafa putri pasangan selebritas Mona Ratuliu dan Indra Brasco mengalami gangguan kesehatan mental depresi, sejak berusia 13 tahun.
Mima Shafa mengakui dirinya merasa depresi saat timbul gejala sesak nafas dan selalu memikirkan hal secara berlebihan.
Baca juga: Mima Shafa Berulangtahun ke-17, Mona Ratuliu dan Indra Brasco: Kami Bersyukur Punya Kamu, Nak
"Ini perjalanan dan perjuangan seumur hidup. Naik turun perjuangannya, sekarang masih baru," kata Mimi Shafa yang ditemui bersama Mona Ratuliu di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bahkan, diakui Mima kalau sakit mentalnya itu sulit disembuhkan.
Ia sudah melakukan riset dan mengetahui kalau orang yang mengidap kesehatan mental membutuhkan perjuangan bertahun-tahun untuk sembuh.
"Aku masih mencoba lebih baik aja. Aku kalau kambuh biasanya cukup ditemani sama orang yang disayang cukup senang," ucapnya.
Mengenai curahan hatinya yang viral, Mima menyebut dirinya memiliki misi ingin menormalisasikan stigma yang beredar soal orang yang mengidap gangguan kesehatan meNtal.
Baca juga: Artis Mona Ratuliu Gelorakan Semangat Berbagi di Bulan Ramadan
"Karena banyak orang yang mungkin punya stigma negatif tentang kesehatan mental. Contohnya dianggap gila karena mentalnya terganggu dan tak layak dapat pekerjaan," jelasnya.
"Kita keluarga mau hapus stigma kesehatan mental dan memberitahukan, kesehatan mental sama kayak kesehatan fisik," sambungnya.
Mima Shafa menyebur usai dirinya viral atas curahan hati kesehatan mentalnya, ia tidak dijauhi oleh teman-teman dan orang disekelilingnya.
"Mereka menganggap aku Mima yang biasanya. Karena aku msih Mima," ujar Mima Shafa.
"Semoga semakin banyak ortu mendampingi, memberikan pertolongan, dan mendengarkan keluh kesah anak. Karena sama siapa lagi anak anak minta pertolongan kalau bukan sama orang tua," sambung Mona Ratuliu.