Suka Duka Abah Lala Jadi Pencipta Lagu, Singgung soal Dampak Lagu Galau hingga Royalti
Abah Lala merupakan pencipta lagu Ojo Dibandingke. Sebagai pencipta lagu, Abah Lala mengungkapkan suka dukanya selama ini.
Penulis: Pramesti RizkiAstarianti
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Suka duka Abah Lala sebagai pencipta lagu, singgung soal dampak lagu galau.
Abah Lala merupakan pencipta lagu yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.
Lagu milik Abah Lala yang berjudul Ojo Dibandingke sukses menghipnotis masyarakat Indonesia.
Pasalnya, lagu Ojo Dibandingke telah dibawakan oleh penyanyi cilik Farel Prayoga di Istana Negara saat momen HUT RI ke-77.
Sebagai pencipta lagu, Abah Lala mengungkapkan suka duka yang ia rasakan.
Dikutip dalam kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (25/8/2022), Abah Lala mengaku senang karena mendapatkan uang royalti.
Baca juga: Abah Lala Ungkap Perjuangan di Balik Kesuksesan Lagu Ojo Dibandingke: Kendalanya Banyak Sekali
"Sukanya dulu ya, kalau di dunia sekarang lagu itu bisa naik ke masyarakat kita dapat royalti," ujar Abah Lala.
Selama ini, Abah Lala telah mendapatkan keuntungan dari sosial media.
Selain itu, Abah Lala juga mendapatkan keuntungan dari perizinan apabila lagu tersebut dinyanyikan oleh orang lain.
"Dari YouTube dan dari izin-izin lagu," ujar Abah Lala.
Lanjut, Abah Lala mengungkapkan soal dukanya menciptakan lagu.
Mayoritas lagu milik Abah Lala itu bergenre galau.
Abah Lala mengatakan bahwa lagu galau tersebut bisa berdampak ke penciptanya.
"Dukanya kalau menurut saya pribadi sebuah lagu itu berdampak ke penciptanya, katakanlah kita buat lagu yang sakit hati pasti imajinasi kita ke situ," ujar Abah Lala.
Tak bisa pungkiri lagi, lagu bergenre galau memang digandrungi oleh masyarakat.
Abah Lala mengatakan lagu galau semakin populer setelah Pandemi Covid-19.
"Lagu liriknya melow itu di era Pandemi itu memang sangat dinikmati karena yang namanya waktu lagu itu nggak bisa dibohongi," ujar Abah Lala.
Akan tetapi, setiap lagu memiliki waktu sendiri untuk bisa populer di masyarakat.
Abah Lala mengatakan setiap tahun masyarakat akan menikmati lagu yang berbeda-beda genrenya.
Baca juga: Lagu Ojo Dibandingke Dibawakan di Istana Negara, Abah Lala: Saya Langsung Nangis, Kok Bisa?
"Ada tahun ada genre, beda tahun beda genre," ujar Abah Lala.
Lanjut lagi, Abah Lala memiliki keyakinan tersendiri di dunia musik yang ia geluti.
Abah Lala yakin setelah ini akan muncul lagu-lagu dengan genre lawasan.
"Saya yakin habis ini akan kembali ke lagu lama, baik tempo ketukannya, garapannya, saya memiliki prediksi akan kembali ke lagu zaman dulu," ujar Abah Lala.
Sementara itu, Abah Lala sudah berkali-kali viral sebelum menciptakan lagu Ojo Dibandingke.
Sebelum Pandemi Covid-19, nama Abah Lala melejit karena menyanyikan lagu Almarhum Didi Kempot yang berjudul Pamer Bojo.
Abah Lala menambahkan jargon 'cendol dawet' dalam lagu Pamer Bojo.
Setelah itu, Abah Lala menciptakan lagu baru berjudul Gede Roso.
Lagu tersebut juga sempat viral di media sosial.
"Saya dulu pernah yang pertama viral jargon cendol dawet yang lagu Pamer Bojo almarhum Didi Kempot, terus lagu Gede Roso," ujar Abah Lala.
Baca juga: Abah Lala Ungkap Awal Mula Terciptanya Lagu Ojo Dibandingke: Pengalaman Teman Curhat sama Saya
Di masa Pandemi Covid-19, Abah Lala mengira kariernya akan berakhir.
Namun, ternyata Abah Lala bisa bangkit kembali dengan menciptakan lagu Ojo Dibandingke.
Tak disangka, Lagu Ojo Dibandingke diterima baik oleh masyarakat Indonesia.
"Pandemi kan saya kira udah berhenti untuk karier saya, ternyata masih dikasih anugerah lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan di Istana Negara itu, ya saya bersyukur alhamdulillah," ujar Abah Lala.
Di sisi lain, Abah Lala menceritakan soal makna lagiu Ojo Dibandingke.
Abah Lala mengaku menciptakan lagu berbeda dari sebelumnya.
Biasanya, lagu jawa yang diciptakan Abah Lala bermakna penghianatan soal cinta.
Namun, kini Abah Lala berhasil menciptakan lagu dengan makna perbandingan dengan orang lain untuk mengejar cinta.
"Kebanyakan kalau lagu jawa itu ditinggal pergi kalau nggak dihianati, cuma saya mencoba hal yang baru, dalam hubungan kan ada yang kurang pede dengan lawan jenisnya atau mungkin dalam persaingan untuk memperebutkan suatu cewek atau cowok,"
"Di konteks itu kan ada perbandingan si ganteng dan kurang ganteng, semua ada perbandingannya," ujar Abah Lala.
Simak berita lainnya terkait Abah Lala
(Tribunnews.com/Pra)