Terlihat dari ekspresi Brook, Franky, dan Chopper senang.

Baca juga: Tokyo Revengers Chapter 269: Shinichiro Bubarkan Black Dragon dan Kondisi Mikey Pasca Kecelakaan

Namun Nami, Usopp, dan Sanji tampak terkejut.

Luffy juga mengatakan dalam mimpinya dia menjadi Raja Bajak Laut.

Panel beralih ke Markas Besar Laut Dunia Baru, di mana mereka telah berhasil menemukan Sabo di Kerajaan Lulusia.

Kemudian terlihat Sabo yang sedang berbicara dengan Naga.

Sabo menyebutkan dia melihat sesuatu yang luar biasa di Marijoa dan mengaku dia bukanlah orang yang membunuh Cobra.

Sementara itu, langit di atas Lulusia tiba-tiba mulai gelap, beberapa warga mulai panik berpikir mereka bisa melihat sesuatu di atas kerajaan di awan.

Sementara itu, Raja Seki dan Putri Comane mengancam warga.

Sabo mengatakan seseorang sedang duduk di singgasana kosong yang seharusnya tidak menjadi raja dunia ini.

Di langit di atas Kerajaan Lulusia, lebih banyak awan gelap mulai berkumpul dan kilat mulai menyambar seluruh negeri.

Sebuah objek tak dikenal terlihat jatuh dari langit yang gelap ke negara itu.

Baca juga: Jadwal Tayang Film One Piece Red, Tayang di CGV dan XXI Mulai 21 September 2022

Serangan itu, yang tampak seperti bola api, menghancurkan Kerajaan Lulusia dalam prosesnya.

Marinir kemudian mendeteksi gempa laut di pantai tenggara dan mengeluarkan peringatan peringatan akan datangnya tsunami.

Terlihat ada narasi dari Lima Tetua yang menyebutkan Kerajaan Lulusia tidak pernah ada sebagai negara sejak awal.

Waktu yang cepat melompat maju beberapa hari, kembali ke kapal Luffy, di mana kru mulai mendengar tangisan seorang wanita yang datang dari bawah laut – mereka menganggap itu putri duyung.

Bab ini berakhir dengan pertemuan Topi Jerami Jewelry Bonney, wanita di laut dalam bentuk anak-anak, yang memiliki 320 juta Berries.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait One Piece