Luffy juga berbagi bagaimana mimpi ini hanya mungkin ketika dia menjadi Raja Bajak Laut.

Dipotong ke Markas Besar Laut Dunia Baru, di mana mereka telah berhasil menemukan Sabo di Kerajaan Lulusia.

Dipotong kemudian ke Sabo yang sedang berbicara dengan Dragon, dia menyebutkan bahwa dia melihat sesuatu yang luar biasa di Marijoa dan bahwa dia bukanlah orang yang membunuh Cobra.

Sementara itu, langit di atas Lulusia tiba-tiba mulai gelap, beberapa warga mulai panik berpikir mereka bisa melihat sesuatu di atas kerajaan di awan.

Sementara itu, Raja Seki dan Putri Comane mengancam warga saat kita mendengar narasi percakapan Sabo dengan Dragon.

Sabo mengatakan bahwa seseorang sedang duduk di singgasana kosong yang seharusnya tidak menjadi raja dunia ini.

Di langit di atas Kerajaan Lulusia, lebih banyak awan gelap mulai berkumpul dan kilat mulai menyambar seluruh negeri.

Sebuah objek tak dikenal terlihat jatuh dari langit yang gelap ke negara itu.

Serangan itu, yang tampak seperti bola api, menghancurkan Kerajaan Lulusia dalam prosesnya.

Marinir kemudian mendeteksi gempa laut di pantai tenggara dan mengeluarkan peringatan peringatan akan datangnya tsunami.

Kami juga mendengar narasi dari Lima Tetua bahwa Kerajaan Lulusia tidak pernah ada sebagai negara sejak awal.

Waktu yang cepat melompat maju beberapa hari, kembali ke kapal Luffy, di mana kru mulai mendengar tangisan seorang wanita yang datang dari bawah laut – mereka menganggap itu putri duyung.

Bab ini berakhir dengan pertemuan Topi Jerami Jewelry Bonney, wanita di laut dalam bentuk anak-anak, yang memiliki karunia 320 juta Berries.

Kendati menarik, hal di atas masih sebatas spoiler.

Untuk cerita pasti dan lebih lengkapnya, kita nantikan bersama rilis resmi manga One Piece 1061 bahasa Indonesia.

Jangan lupa juga untuk membeli komik aslinya di Gramedia atau toko buku terdekat di kotamu.

(Tribunnews.com/Widya)