Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tengku Zanzabella Tak Terima Polisi Diprank Baim Wong dan Dijadikan Lelucon, Khawatirkan Hal Ini

Tengku Zanzabella, Direktur Utama Sosial Budaya Sahabat Polisi Indonesia tidak terima perilaku Baim Wong yang dianggapnya merendahkan institusi Polri.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tengku Zanzabella Tak Terima Polisi Diprank Baim Wong dan Dijadikan Lelucon, Khawatirkan Hal Ini
YouTube Cumicumi / Instagram @paula_verhoeven
Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan oleh Sabahat Polisi ke Polres Metro Jakarta Selatan. Hal tersebut bermula saat Sahabat Polisi melihat video prank KDRT yang dibuat oleh Baim dan Paula merupaka pembodohan publik.Tengku Zanzabella, Direktur Utama Sosial Budaya Sahabat Polisi Indonesia tidak terima perilaku Baim Wong yang dianggapnya merendahkan institusi Polri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas Sahabat Polisi Indonesia melaporkan Baim Wong dan Paula Vehoeven ke Polres Metro Jakarta Selatan karena konten prank laporan KDRT.

Laporan tersebut dituju setelah Baim Wong dan Paula membuat video prank laporan kekerasan dalama rumah tangga (KDRT) di Posek Kebayoran Lama.

Baca juga: Ingin Beri Efek Jera Pada Baim Wong, Sahabat Polisi: Kalau Masuk Unsur Pidana Harus Jadi Tersangka

Tengku Zanzabella, Direktur Utama Sosial Budaya Sahabat Polisi Indonesia tidak terima perilaku Baim Wong yang dianggapnya merendahkan institusi Polri.

"Jadi kita nggak setuju baim begitu, prank itu kan lelucon, masa polisi dibercandain begitu, Polisinya dibuat mainan," kata Tengku dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu (8/10/2022).

"Nggak sesuai aja dia datang ke situ, ngeprank polisi, ketawa-ketawa kayak apaan," lanjutnya.

Adapun alasan Sahabat Polisi Indonesia melaporkan Baim Wong dan Paula Verhoeven.

Berita Rekomendasi

Tengku menjelaskan, khawatirnya konten kreator lainnya akan mengikuti jejak Baim Wong yang melakukan prank ke pihak kepolisian.

Baca juga: Dipolisikan Gara-gara Bikin Konten Prank Laporan KDRT, Paula Verhoeven Ungkap Penyesalan

"Sekarang misalnya polisinya nggak tegak kepalanya dibuatnya, terus sahabat polisi jadi apa? Jadi tidak ada marwahnya, itu yang sebenarnya kita keberatan," tutur Tengku.

"Nanti konten kreator lain enak-enak aja ngeprank begitu ke polisinya," pungkasnya.

Sementara itu Baim Wong dan Paula Verhoeven sudah menjalani pemeriksaan atas laporan Sahabat Polisi Indonesia di Polres Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022.

Baim Wong dan Paula Verhoeven selesai diperiksa soal prank laporan KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
Baim Wong dan Paula Verhoeven selesai diperiksa soal prank laporan KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Usai pemeriksaan, keduanya meminta maaf kepada masyarakat dan institusi Polri atas perbuatanny.

Lebih lanjut, Baim menerangkan bahwa tujuannya membuat video tersebut hanyalah untuk edukasi.

"Saya nggak melebihkan, nggak mengurangkan. Karena adanya ini, saya jadi jawabannya begini. Memang seperti kelihatannya. Mau mengedukasi," kata Baim Wong.

Baim Wong mengatakan kontennya tersebut bukanlah video prank, tetapi dirinya tidak masalah apabila masyarakat menyebutnya video prank.

Baca juga: Selain Baim Wong dan Paula Verhoeven, Penyidik Juga Periksa Polisi Korban Prank

"Kalau mau dibilang prank, terserah. Saya udah kenal dengan polseknya, jadi sekarang menghibur. Karena ketika saya ke sana pun, saya sudah kenal dengan mereka," tutur Baim Wong.

Sebelumnya, Ormas Sahabat Polisi Indonesia melaporkan artis Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven ke Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022).

Laporan ini buntut dari konten prank yang dibuat Baim Wong soal laporan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Polsek Kebayoran Lama.

Sahabat Polisi Indonesia saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
Sahabat Polisi Indonesia saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). (Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah)

Eko Supahwano selaku Ketua Bidang Hukum Sahabat Polisi Indonesia menerangkan bahwa Baim Wong dan Paula dilaporkan dengan pasal 220 KUHP.

"Pasal 220. karena beliau itu melaporkan tentang sebuah peristiwa KDRT yang ternyata tidak ada. Ini proses pembelajaran, sebagai masyarakat jangan main-main dengan masalah hukum apalagi di kantor polisi yang dibentuk oleh UU negara," ujar Eko Supahwano.

Laporan yang dibuat oleh ormas Sahabat Polisi Indonesia sudah diterima oleh petugas Polres Metro Jakarta Selatan, dengan Nomor perkara LP/B/2386/X/2022/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.

Adapun bunyi Pasal 220 KUHP: "Barang siapa memberitahukan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu perbuatan pidana, padahal mengetahui bahwa itu tidak dilakukan diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas