Awali Karier sebagai Penari di Usia Belia, Asri Welas Ingin Kenalkan Budaya kepada Generasi Muda
Asri Welas mengawali kariernya sebagai penari di usia belia. Asri Welas ingin mengenalkan budaya kepada generasi muda.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Asri Welas mengawali kariernya dengan menjadi penari sejak usia belia.
Setelah menjadi penari, Asri Welas kemudian menjadi model.
Dikutip dari YouTube VINDES Rabu (9/11/2022), Asri Welas membagikan ceritanya.
"Lo tuh sebenernya kan basic-nya model kan?"
"Iya beneran, dia tuh peragawati, lu dulu model catwalk?" tanya Desta.
"Iya, dulu," jawab Asri Welas.
Baca juga: Pernah Berselisih dengan Suami Asri Welas, Desta: Luka Bisa Sembuh, tapi Bekasnya Nggak Bisa Ilang
Asri Welas mengaku sudah menyukai menari sejak berusia dua tahun.
Namun, baru menjadi penari profesional saat berusia belasan tahun.
"Kalau suka nari, dua tahun udah nari."
"Tapi 11 tahun jadi penari profesional, udah dibayar 12 tahun," ucap Asri Welas.
Bakat menari Asri diturunkan dari sang ibu, sementara anggota keluarga lainnya tak memiliki darah seni.
"Nyokap gue pemain wayang orang, bokap gua nggak ada (darah seni)."
"Kakak adek nggak syuting, kakak gua orang pajak," bebernya.
Asri menari di mana saja hingga mencoba berbagai macam tarian yang belum pernah dijajalnya.
"Jadi waktu kecil gue nari di mana aja, panggung mana aja gue jabanin."
"Sampai terakhir gue lihat di tv, 'Ini yang belum nih, nari pakai bulu-bulu, mau deh ini'."
"Dulu tahun 89 ya, Ya Allah tua banget gue, ahaha," imbuhnya.
Bahkan, Asri menjadi salah satu dari puluhan penari yang dipilih saat itu.
"Tapi itu dari tarian daerah dulu kan?" tanya Vincent.
"Iya, itu dari dulu paling top seluruh Indonesia."
"Pokoknya dari 50 penari, yang diterima cuma tiga, salah satunya gue, dulu ya," sambungnya.
Berbagai tarian daerah di Indonesia pun telah dikuasai oleh Asri.
Ia juga membeberkan perbedaan tarian dari daerah Jawa.
"(Tari) Jawa Tengah ada Merak Manten, kendangnya beda-beda, kalau Jawa Timur banyak kendangnya."
"Jawa Tengah pelan-pelan ngomongnya terus geraknya juga pelan."
"Kalau Jawa Timur tuh agak panas daerahnya makanya lebih energik, Jawa Barat kan jaipongan, patah-patah," tambahnya.
Asri memiliki mimpi untuk memberikan ruang lebih luas bagi penari-penari.
Ia pun ingin sanggar yang dimilikinya, yakni Sanggar Asri Welas bisa memberikan ilmu lebih banyak.
"Mimpi gue tuh ya, doain ya, maunya Sanggar Asri Welas itu akomodir semua penari-penari di daerah-daerah biar punya panggung sendiri setiap daerah."
"Berdiri sendiri, ngajar sendiri, pengen banget, makin tua, penari itu makin nggak dicari karena kendor," ujarnya.
"Gerakan pun nggak seluwes yang muda-muda pastinya," tanggap Vincent.
Asri juga ingin menyebarkan ilmunya untuk generasi muda yang kini sudah jarang mengetahui kebudayaan Indonesia.
"Tapi ilmunya banyak banget yang mesti ditularin."
"Terus bangsa ini yang nularin budayanya siapa kalau nggak diturunin ke anak cucu?"
"Tapi kan setiap daerah harus di-support, harus ditularin lagi ke yang bawah, ke anak-anak bangsa supaya identitas kita masih terus ada," tutup Asri Welas.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Asri Welas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.