Disebut sebagai MC dengan Bayaran Termahal, Cak Lontong: Relatif, Menurut Aku Wajar
Cak Lontong memberikan tanggapan terkait sebutan MC dengan bayaran termahal yang diberikan kepadanya.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Di company, mungkin di kementerian, mungkin pada level seperti itu saya pas," bebernya.
Di sisi lain, Cak Lontong menyadari dirinya tak biasa memakai sebutan 'lu gue' layaknya komika muda saat ini.
"Karena saya bukan tipe komika yang bisa ngomong lu gue lu gue."
"Malah nggak bisa aku ngomong (gitu), nggak cocok."
"Jadi gaya bahasaku kan gaya bahasa jadul, gaya bahasa mungkin relatif baku, mungkin itu cocok untuk sekarang," paparnya.
Namun, ia juga tak mengetahui yang terjadi beberapa tahun ke depan.
"Tapi kan kita nggak bisa ngomong, mungkin 10 tahun ke depan berbalik tuh."
"Karena yang menempati posisi pada level itu kan orang-orang yang hidup di masa sekarang masih merintis."
"Mungkin zamannya beda lagi, bisa jadi mereka nggak paham, bahasaku dianggap kuno nanti 10 tahun kedepan," imbuhnya.
Cak Lontong menyadari bahwa dalam segmentasinya, persaingan pun tidak terlalu banyak.
"Artinya di segmen itu persaingannya kan jadi nggak terlalu banyak."
"Walaupun dari sekian banyak yang lucu-lucu tadi, tapi karena mereka di area yang berbeda, jadi nggak langsung head to head bersaing dengan aku," tutup Cak Lontong.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Cak Lontong
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.