"Karena biar tau, ini kita hanya dimainkan tanpa ada maksud tersembunyi, intinya semua itu bisa mendatangkan kebaikan," jelas Moa.

Kini, Moa hanya bisa berharap jika hubungan Lee dan Irwan bisa perlahan membaik.

"Well kalo itu bisa bekerja sama dengan baik, it's okay, kalau nggak ya udah kita just a friend," lanjut Moa.

Wanita kelahiran 6 Oktober 1989 ini menegaskan jika dirinya tidak memihak siapapun.

Moa menjelaskan jika perdamaian bisa terjadi jika atas persetujuan dari kedua belah pihak.

"Jangan ngomong kalau dia (Irwan) yang hebat, atau situ (Lee) yang hebat."

"Gimana sih kalau kita mau mengampuni tapi cuma satu orang, bisa nggak sih?" papar Moa.

Ia berharap publik tidak menyudutkan atau terlalu menyanjung salah satu pihak dalam kejadian tersebut.

"Setuju nggak sih kalau kata damai itu adalah ketika dua-duanya mau. Kalau satu doang yang mau namanya bukan damai."

"Jadi nggak ada tuh kata-kata wow, dia (Irwan) bebesar hati ya, atau yang sini (Lee) berbesar hati, nggak ada."

Dua-duanya sama, equals, karena dua-duanya mau membuat keputusan berdamai, jadi bukan cuma satu orang yang hebat," tegas Moa.

Lebih lanjut, Moa kembali menegaskan jika pertemuan Lee dengan Irwan bukanlah sebuah settingan untuk konten belaka.

Jika memang hanya sebatas konten saja, pertemuan Lee dan Irwan pasti sudah dilakukan sejak lama.

Baca juga: Tanggapi Pertemuan Lee Jeong Hoon dan Irwan Chandra, Moa Aeim: Harus dari Hati, Jangan Pura-pura Ya!

"Sorry ya ini bukan cuma konten, kalo cuma konten kenapa nggak dari dulu? Susah kan, makannya baru sekarang, karena kalo cuma konten nggak gampang," ucap Moa.