Richard Lee Diganjar Most Inspiring Aesthetic Doctor, Harap Kasusnya Jadi Pembelajaran Banyak Orang
Richard Lee, dokter kecantikan itu, dianggap telah menginspirasi banyak orang lewat konten dalam kanal YouTube miliknya.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Richard Lee baru saja menyabet penghargaan Most Inspiring Aesthetic Doctor dalam acara CNCB Indonesia Awards 2022.
Dokter kecantikan tersebut dianggap telah menginspirasi banyak orang lewat konten dalam kanal YouTube miliknya.
Diketahui sebelumnya, Richard Lee memang sempat berselisih dengan Kartika Putri ketika mengulas produk kecantikan milik sang artis.
Ia juga sempat terlibat beberapa kasus di Polda Metro Jaya.
Richard Lee tidak begitu saja melupakan masalahnya itu yang membuatnya kini makin giat untuk menyebarkan konten positif terkait produk kecantikan.
"Saya nggak suka untuk melupakan karena ini suatu momen yang besar sekali dalam hidup saya. Ditangkap, ditahan, dipenjara, saya nggak mau lupain itu," kata Richard Lee saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).
Richard Lee menambahkan dengan bebasnya kasus dari Kartika Putri dan menerima penghargaan tersebut menjadi kebahagiaan tak terhingga bagi dirinya.
Baca juga: Richard Lee Bebas Status Tersangka, Pengacara Kartika Putri Sebut Kliennya Belum Mau Buka Suara
Ia pun berharap kasus tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk masyarakat Indonesia.
"Lebih bagus saya ambil hikmahnya, saya pelajari semuanya, dan saya share ke masyarakat supaya kejadian saya menjadi pembelajaran bagi banyak orang, pembelajaran bagi dokter-dokter di luar sana," sambungnya.
Kemudian, Richard Lee mengaku sejak awal tidak takut berurusan dengan Kartika Putri.
Sebab niat awalnya sebagai seorang dokter hanya membuat konten dengan mengulas produk kecantikan untuk memberikan edukasi.
"Ketakutan itu baru datang ketika di-dzolimi, handphone saya diambil. Menurut saya ada sesuatu yang nggak beres di sini. Ketika saya ditahan. Di situ saya sadar bahwa saya ini bukan siapa-siapa, saya ini cuma dokter biasa, dokter yang naif yang melakukan edukasi biasa," lanjut Richard Lee.