Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Pertemuan Indah Permatasari dan Ibunda: Tidak Ada Pencitraan
Pakar mikro ekspresi mengatakan bahwa sikap Indah Permatasari dan ibunda, yakni Nursyah dalam acara lamaran adik Indah tidak ada pencitraan.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Sementara ibunya merasa senang, merasa tersentuh ketika dua-duanya anaknya ada di situ."
"Setelah kejadian itu, bisa saja mereka diem-dieman, bisa baikan juga, itu momen untuk mereka berbaikan lebih dalem, lebih saling mengenal dengan mantunya, bisa jadi," tuturnya.
Menurut Kirdi Putra, momen tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik apabila keduanya mau benar-benar berbaikan.
"Kalau digunakan dengan baik, ini juga jadi momen yang bagus."
"Tapi belum tentu, karena masih fifty-fifty."
"Kalau misalnya ini tidak digunakan ya akhirnya diem-dieman aja," ucapnya.
Tak dipungkiri, Indah maupun Nursyah dapat kembali bersitegang setelah acara tersebut.
"Saya melihat bahwa ibunya hanya berada di momen saat itu ketika dia mengadakan acara untuk anaknya."
"Nggak ada sebuah perasaan beda ya, bisa jadi setelah itu mereka berantem lagi."
"Buat saya, beberapa ekspresi senyumannya Indah itu masih agak ketahan ya," paparnya.
Kendati demikian, mereka terlihat merasa tersentuh dalam acara tersebut.
"Jadi belum senyuman lepas, tapi beberapa ekspresi lain, dia bener-bener tersentuh."
"Antara senang dan sedih, itu yang terlihat," ujarnya.
Hal yang menjadi sorotan adalah tak ada sosok Arie Kriting dalam acara tersebut.
"Saya nggak melihat ini momen yang ditunggu ya."
"Saya ngelihatnya bahwa mereka bisa lepas, duduk kembali bersama-sama."
"Tapi dibayar dengan harga bahwa Arinya nggak ada di situ," tutup Kirdi Putra.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Indah Permatasari