Aktor Thailand Ohm Pawat Meminta Maaf atas Kasus Bullying pada Penderita Autis saat di Sekolah
Aktor Thailand Ohm Pawat terlibat kasus bullying yang ia lakukan pada penderita autis ketika duduk di bangku sekolah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Thailand pemeran Phukao dalam serial '10 Years Ticket', Ohm Pawat terlibat kasus bullying yang ia lakukan pada penderita autis ketika duduk di bangku sekolah.
Isu Bullying yang dituduhkan kepada Ohm Pawat berawal dari sebuah akun Twitter yang berinisal 'B'.
Namun, akun tersebut tidak mencantumkan nama Ohm Pawat, ia hanya menuliskan seorang aktor berasal dari agensi GMMTV dan
Meskipun tidak mencantumkan nama, orang-orang menebak bahwa aktor yang dimaksud dalam tweet tersebut adalah Ohm Pawat.
Dalam cuitannya, akun tersebut mengatakan sang aktor telah melakukan bullying pada seorang penderita autisme saat duduk di bangku sekolah.
Tidak hanya itu, akun tersebut juga menjelaskan sang aktor sering mengganggu teman-temannya sejak SD hingga SMA.
Dengan kasus bullying ini, akun tersebut meminta kepada sang aktor untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf di depan para penggemar.
Baca juga: PROFIL Ohm Pawat Chittsawangdee, Pemeran Pukao di Drama Thailand 10 Years Ticket
Permintaan Maaf Ohm Pawat
Tidak berselang lama, Ohm Pawat angkat bicara dan menjelaskan apa yang terjadi tentang kasus bullying ini melalui Twitter pribadinya @ohmpawatt.
"Izinkan saya untuk menjelaskan apa yang terjadi,"
Dalam unggahannya, Ohm Pawat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada korban serta penggemar.
"Untuk cerita yang dimaksud Maafkan saya. Ya, saya keluar untuk menjelaskan perlahan. Karena ini adalah cerita yang berhubungan dengan orang lain juga Izinkan saya mengklarifikasi,"
"Saya akui itu ketika saya masih muda Saya nakal dan cukup nakal untuk pantas mendapatkannya, yang terkadang merupakan lelucon kekanak-kanakan laki-laki,"
"Tanpa maksud untuk menimbulkan perasaan buruk, kejadian itu terjadi di SMP tempat saya dan teman-teman menggoda teman-teman lainnya,"
"Sejak saat itu saya dan teman-teman saya telah diperingatkan oleh guru. Dihukum dengan tongkat dan dipanggil orang tua untuk menemui saya dan guru saya,"
"Saya meminta maaf kepada seorang teman Dan orang tua, sahabat atas kesalahan saya waktu itu,"
"Kejadian itu menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi saya dan membuat saya mencoba untuk memperbaiki diri setiap saat,"
"Saya merasa menyesal jika apa yang terjadi di masa lalu ketika saya masih kecil masih menyebabkan teman itu memiliki luka di hatinya sampai hari ini,"
"Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati saya. Apa yang terjadi, saya merasa bersalah sepanjang hidup saya dan saya tidak pernah memaafkan diri saya sendiri,"
"Saya meminta maaf kepada semua orang yang terpengaruh oleh lelucon masa kecil,"
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ohm Pawat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.