Viral Siswa SMPN 1 Ciawi Berdansa dan Disebut Generasi Rusak, Agnez Mo Beri Pembelaan
Penyanyi Agnez Mo memberikan pembelaan kepada dua siswa SMPN 1 Ciawi yang viral karena aksinya berdansa, tapi malah disebut merusak bangsa.
Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan dua siswa SMP tengah berdansa, viral di media sosial.
Siswa laki-laki dan perempuan itu lincah menari di tengah sekolah dan disaksikan oleh sejumlah pelajar lain.
Video viral tersebut menuai komentar dari sejumlah warganet. Banyak yang mengapreasiasi, tapi tak sedikit yang mem-bully.
Bahkan pada unggahan lain, aksi dansa dua pelajar itu disebut merusak bangsa dalam sebuah tangkapan layar percakapan WhatsApp.
"Generasi Muda muslim sudah mulai dipengaruhi dgn budaya asing."
"SMP N 1 Ciawi memasukan Kurikulum Dansa dlm pelajaran Exstrakulikuler dlm materi pembelajarannya."
"kenapa Rakyat masih terlena...melihat generasi penerus Bangsa di Rusak seperti ini...," demikian bunyi keterangan dalam tangkap layar percakapan WhatsApp tersebut.
Baca juga: Menolak Terkenal karena Viral, Agnez Mo: Saya Pilih Jalur Prestasi
Di tengah komentar tersebut, penyanyi Agnez Mo justru memberikan pembelaannya.
Bahkan Agnez Mo mengaku ingin bertemu dan memberikan ucapan selamat kepada dua pelajar ini.
"Saya ingin bertemu dan memberikan ucapan selamat kepada kalian secara pribadi," tulis Agnez Mo, dikutip Tribunnews.com, Selasa (17/1/2023).
Agnez Mo juga mengatakan, pihak sekolah tidak perlu meminta maaf atas viralnya video tersebut.
Justru seharusnya sekolah bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswanya.
"Kalo boleh, sepertinya punya prestasi itu bukan sesuatu yang harus 'minta maaf' kok."
"Punya anak berprestasi itu dibanggakan aja," lanjut pelantun lagu Matahariku itu.
Menurut Agnez, capaian prestasi ini harus dibanggakan sekolah agar meningkatkan kepercayaan diri para siswa.
Termasuk menjadi contoh bagi pelajar lain, berprestasi lebih penting dibandingkan hanya sekadar viral.
"Karena menurut saya, biar itu bisa boost their confidence."
"Justri malah, yang kayak gini harus dibanggakan oleh sekolahnya."
"Biar bisa jadi contoh juga buat yang lain, bahwa berprestasi itu lebih penting dibandingkan hanya go viral aja," kata Agnez.
Ia juga menegaskan, viral karena prestasi adalah sesuatu hal yang harus dibanggakan.
Perempuan 36 tahun itu meminta agar pihak sekolah mendukung kedua pelajar itu.
Termasuk mendampingi mereka saat ada oknum-oknum tertentu dengan pemikiran tertutup dan penghakiman ingin menjatuhkan siswa tersebut.
"Tolong, dukung selalu mereka dan berdirilah di samping mereka pada saat ada oknum-oknum tertentu dengan pemikiran tertutup dan penghakiman yang pengen menjatuhkan mereka."
"Ini benar-benar sangat penting," tulis Agnez.
Agnez juga mengatakan, saat ini, timnya sedang berusaha untuk mencari akun media sosial siswa yang berdansa itu.
Klarifikasi Pihak Sekolah
Sementara itu, pihak sekolah yaitu SMPN 1 Ciawi, Bogor, Jawa Barat juga telah memberikan klarifikasi terkait viralnya video aksi siswanya itu.
Pihak sekolah membenarkan kedua siswa yang berdansa dengan lincah itu adalah muridnya.
Di luar sekolah, mereka adalah atlet olahraga dansa (Dance Sport) yang telah meraih medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022.
Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil menyumbangkan tiga medali emas untuk Kabupaten Bogor.
"Anak-anak ini memang siswa/i dari sekolah kami, kebetulan mereka adalah atlet cabang olahraga Dance Sport, pemenang medali emas PORPROV Jabar 2022," tulis pihak sekolah lewat akun Instagram @smpn1ciawi_bogor.
Pihak sekolah menjelaskan, kedua pelajar ini mengikuti Porprov Jabar 2022 secara mandiri.
Sementara sekolah hanya ikut bangga dan memberikan apresiasi atas prestasi yang disumbangkan untuk Kabupaten Bogor.
Dance sport adalah cabang olahraga yang memadukan seni tari dan penguasaan teknik dan stamina fisik sehingga memberikan pertunjukan yang artistik.
Di Indonesia, olahraga dansa dinaungi oleh Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI).
"Dance sport juga dilombakan bagi atlet-atlet difabel, ereka mengikuti Dance Sport dengan menggunakan kursi roda," tulis pihak sekolah.
Terkait narasi yang kurang mengenakkan, pihak sekolah meminta agar siapapun bisa melakukan pengecekan kepada sekolah sebelum mengunggah dan memviralkannya.
Sebab, di SMPN 1 Ciawi, tidak ada ekstrakurikuler dance sport.
Pun pihak sekolah tidak memasukkan dance sport ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah.
"Jadi, sebelum mengambil kesimpulan mohon di kroscek dulu ke pihak terkait sebelum memposting dan memviralkannya."
"Di SMPN 1 Ciawi sendiri tidak ada ekskul Dance Sport ataupun memasukkan Dance Sport ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah."
"Sekali lagi kami luruskan, mereka ini atlet yang ikut atas nama pribadi dan dilatih oleh pelatih profesional Kabupaten Bogor untuk ikut dalam ajang PORPROV JABAR 2022 dan berhasil menyumbangkan 3 medali emas," kata pihak SMPN 1 Ciawi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)