TRIBUNNEWS.COM - Aji Yusman menceritakan momen saat ia sempat tidak bisa menerima kenyataan bahwa ibunya telah meninggal dunia.

Bahkan Aji Yusman sempat menganggap ibunya tengah bekerja di luar negeri bukan meninggal dunia.

Dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Selasa,917/1/2023), Aji Yusman mengungkapkannya.

Aji Yusman mengatakan ada fase setelah kepergian ibunya, ia menganggap bahwa sang ibu tenggah bekerja di luar negeri.

"Ada tahap di mana gue anggep nyokap gue di luar negeri kerja, nggak meninggal," kata Aji Yusman.

Saat itu Aji Yusman sempat menolak kenyataan bahwa ibunya sudah meninggal dunia.

Namun saat Aji Yusman bermimpi mendiang ibunya, saat itu ia perlahan-lahan bisa menerima bahwa sang ibu telah tiada.

"Gue menolak saat itu."

Baca juga: Aji Yusman Tak Bisa Bayar Operasi Caesar untuk Keluarkan Jasad Bayinya: Gak Ada Jalan Keluar

"Ketika didatangi dalam mimpi, itu gue secara 80 persen bisa menerima nyokap udah nggak ada," imbuh Aji Yusman.

Aji Yusman menceritakan, dalam mimpinya sang ibu berkata padanya bahwa ia bisa menjadi lebih darinya yang sekarang.

"Mimpi yang awalnya buat gue harus ikhlas, awalnya harus cuma sekarang udah ikhlas, InsyaAllah."

"Nyokap dateng dalam mimpi bilang, kamu bisa lebih dari ini," jelas Aji Yusman.

Aji Yusman menceritakan bahwa, mendiang ibunya adalah orang yang tidak pernah main fisik.

Baca juga: Momen Pilu Aji Yusman Tahu Bayi yang Dikandung Istrinya Meninggal, Tak Punya Biaya Operasi

"Dia orang yang nggak pernah main fisik sama gue sekali pun, even gue bandel," terang Aji Yusman.

Aktor yang kini berusia 34 tahun itu menceritakan betapa lembutnya sang ibu.

Hingga ada satu momen di mana ibunya memukul kaki Aji Yusman namun setelahnya sang ibu justru menangis.

"Dia ngegebuk kaki gue dia yang nangis," terang Aji Yusman.

Dalam tayangan tersebut Aji Yusman sempat bercerita bahwa, ia sempat ada dalam fase seolah marah dengan Tuhan saat ibunya meninggal dunia.

Baca juga: Sedih Tak Punya Biaya Berobat Saat Istri Keguguran, Aji Yusman Pura-pura Kuat di Hadapan Keluarga

"Gue sempet marah sama Tuhan, tapi gue takut bro tiap gue kaget gitu Allahu Akbar."

"Tapi yang terparah gue marah sama Tuhan itu pas nyokap nggak ada," kata Aji Yusman.

Aji Yusman mengatakan bahwa saat itu Tuhan mengambil seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

"Dua tahun gue nggak pernah menyebutkan kalimatullah dalam lisan."

"Tuhan ambil seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidup gue, teman hidup gue, pegangan hidup gue," tutup Aji Yusman.

(Tribunnews.com/Gabriella Gunatyas)