Adipati Dolken Kesulitan Baca Mantra Berbahasa Portugis Saat Perankan Dukun di Film Bayi Ajaib
Adipati Dolken didapuk menjadi Dorman, dalam film remake Bayi Ajaib yang disutradarai oleh Rako Prijanto bersama rumah produksi Falcon Black.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang film Adipati Dolken didapuk menjadi Dorman, dalam film remake Bayi Ajaib yang disutradarai oleh Rako Prijanto bersama rumah produksi Falcon Black.
Adipati Dolken tidak mengikuti proses casting. Ia diminta langsung oleh Raki Prijanto menjadi Dorman, seorang dukun yang memiliki ilmu hitam.
Baca juga: Tantangan Adipati Dolken di Film Bayi Ajaib, Harus Menghafal Mantra Bahasa Portugis
"Pas ditawarin dan gua udah pernah nonton filmya, ya gua gak nolak. Terus sutradaranya mas Rako, gua udah ngerti apa maunya dia," kata Adipati Dolken saat berbincang di kantor redaksi Tribunnews.com Network, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023) bersama Vino G Bastian.
Pria yang akrab disapa Dodot ini mengungkapkan, Dorman adalah keturunan dari Albert Dominique, seorang keturunan portugis dan penguasa di sebuah desa.
"Dorman ini dukun yang memiliki ilmu hitam di daerah situ, dia jadi perantara mau menghidupkan kakeknya lewat anak. Jadi menghidupkannya ada perjanjian lewat anak," ucapnya
Suami Canti Tachril ini senang karena menjadi peran antagonis, yang belum pernah ia dapatkan di film-film sebelumnya.
Baca juga: Sinopsis Film Operation Wedding, Perjuangan Adipati Dolken Dapatkan Restu Nikah, Malam Ini di RCTI
"Kalau drama okelah protagonis. Cuma gua bilang sama Falcon, kalau ada horor gua mau jadi antagonis. Akhirnya kesampaian di film ini," ungkapnya.
Ada beberapa tantangan yang dilalui pria berusia 31 tahun ini, dua diantaranya adalah membaca mantra menggunakan bahasa Portugis, serta melakukan banyak adegan monolog.
"Dari awal sudah ada bacaan mantra di skrip. Gua cek ricek skrip atau mantra yang gua sebutin. Ada beberapa kata, gua dengerin dan verifikasi benar apa engga, ternyata ada yang gak perlu gua masukin," jelasnya.
"Untungnya dibantu Sara Fajira. Dia paham lah kosakata Portugis. Jadi mantra yang gua bacain ini gak akan memanggil apapun," sambungnya.
Tantangan lain diakui oleh Adipati Dolken ini adalah ada beberapa adegan, dimana ia harus melakoninya sendiri tanpa lawan main.
"Buat bangun emosi saat monolog susah ya, karena emosinya tertahan semuanya dan menunjukan mata, yang seakan ngomong itu yang susah karena fokusnya beda," ujar Adipati Dolken.
"Menurut gua kalian harus nonton film ini, salah satu film horor fresh serra penyegaran di industri kita," sambungnya. (ARI).