Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Tumor di Kaki, Sebelum Meninggal Dunia Batuk-batuk
- Aktor sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno meninggal dunia hari ini, Jumat (20/1/2023). Ia menderita tumor sebelumnya.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno meninggal dunia hari ini, Jumat (20/1/2023).
Nano meninggal dunia di kediamannya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada pukul 06.58 WIB.
Baca juga: Profil Nano Riantiarno Pendiri Teater Koma Tutup Usia, Ini Rekam Jejak dan dan Karya-karyanya
Sebelum meninggal dunia, anak Nano Riantiarno, Rangga Bhuana menyebut sang ayah sempat mengalami benjolan di kaki bagian kiri yang didiagnosis adalah tumor.
Tumor tersebut bersarang sudah 4 tahun di kaki sang aktor.
Nano Riantiarno pun mendapat tindakan dengan melakukan operasi pengangkatan tumor.
"4 tahun ini sudah ada benjolan di kaki, jadi beliau operasi, paha kiri diangkat. Ternyata tumor, 8 November," kata Rangga di rumah duka.
Baca juga: Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma Meninggal Dunia Pagi Ini, Akan Dimakamkan Besok
Setelah mendapatkan operasi, Nano diperbolehkan kembali pulang ke rumah.
Namun kondisinya semakin menurun setelah mengalami masalah pada paru-parunya.
Sehingga Nano Riantiarno diketahui ternyata mengidap kanker.
"Setelahnya pulang dari rumah sakit, tiba-tiba awal Desember batuk-batuk, rontgen 3 Des, ternyata ada penyebaran ke paru-paru. Dipastikan lagi, sejak dibawa ke ICU Dharmais tanggal 27, teliti lewat Rontgen, diambil cairan paru-paru, itu yang bikin sesak napas, ya memang kondisinya kanker," ucap Rangga.
"Pada saat sesak napas, sesudah 23 itu beliau mulai makin sesak napas, banyak batuk, bukan ada lendir atau apa di tenggorokan. Akhirnya kita bawa ke ICU Fatmawati. Di 27 pindah ke ICU Dharmais. Dari 27 kami gantian berjaga sampai akhirnya pulang Senin kemarin," lanjut
Kondisi Nano kala itu perlahan menurun, ia lebih banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidurnya.
"Memang kondisinya, secara perlahan menurun. Kalau dibilang sakit ada, karena kelamaan berbaring.
Bagian bokongnya agak sakit, lecet. Karena di paru-paru, jadinya sesak. Boleh pulang tetap membawa selang untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru. Itu sedikit membantu. Ya pada akhirnya napasnya deg-degan sampai ke paru-paru masih jelek dan sulit gerak," ujar Rangga.
Diketahui, pemilik nama lengkap Norbertus Riantiarno lahir di Cirebon pada 6 Juni 1949.
Semasa hidupnya ia dikenal sebagai aktor, penulis, sutradara, dan juga pendiri Teater Koma. Teater Koma adalah sebuah kelompok seni teater yang berdiri pada 1 maret 1977 di Jakarta.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya di usia 73 tahun, Nano diduga sempat jatuh sakit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.