TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Ferry Irawan, Jeffry Simatupang mengaku akan fokus pada strategi membela kliennya, setelah mediasi yang diupayakan gagal terlaksana.

Jeffry Simatupang menyebut pihak Venna Melinda melalui kuasa hukumnya sudah menolak bentuk perdaiaman ataupun mediasi.

Karena itu permintaanya terkait pertemuan Ferry Irawan dan Venna Melinda sudah dipastikan gagal.

Jeffry Simatupang mengaku pihaknya menyayangkan pilihan Venna yang menolak adanya pertemuan.

"Kita tidak sempat untuk melakukan pertemuan apapun," kata Jeffry dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Kamis (26/1/2023).

Jeffry mengatakan permohonan untuk dipertemukan dengan istri kliennya itu terpaksa gagal, lantaran kuasa hukum Venna Melinda menegaskan tidak ada mediasi untuk kedua belah pihak.

Baca juga: Pengacara Ferry Irawan Bantah Pihaknya Ancam Venna Melinda, Jeffry Simatupang: Hanya Membela Diri

"Pertama kami sudah sampaikan permohonan kami untuk dipertemukan," ucapnya.

"Kemudian dari statement dari kuasa hukum sendiri mengatakan sudah tidak ada upaya perdamaian dan mediasi, sehingga tidak ada pertemuan di hari ini," sambung Jeffry.

Jeffry pun menyebut, penolakan itu membuat Ferry Irawan merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan Venna.

"Nah Hal itu membuat Pak Feri sendiri merasa sedih. Sebenarnya karena harapan Pak Ferry pada hari ini bisa dipertemukan dengan Ibu V," ungkapnya.

Jeffry mengaku tidak harus langsung terjadi perdamain setelah ada pertemuan.

"Harapan Kami sebenarnya dalam pertemuan, katakanlah terjadi pertemuan itu tidak harus langsung terjadi perdamaian hari ini kan," ujarnya.

Jeffy menyadari munculnya perdamain tertentu membutuhkan proses dan waktu.

"Namanya perdamaian itu kan membutuhkan proses, membutuhkan waktu tetapi paling tidak ada upaya yang dimulai dan begitu," imbuh Jeffry.

Ditolaknya pertemuan itu tentu disayangkan oleh pihak Ferry Irawan.

"Nah sayangnya di hari ini tidak ada upaya pertemuan tersebut," katanya

"Sudah disampaikan oleh statement dari kuasa hukum sendiri mengatakan sudah tidak ada pintu perdamaian tidak ada lagi mediasi begitu loh," lanjut Jeffry.

Jeffry mengungkapkan pertemuan yang tadinya ia rencanakan itu bisa mengawali proses perdamaian.

"Kami tim kami berharap bahwa kami menginginkan di mana ada proses paling tidak ada pertemuan dulu lah untuk mengawali proses perdamaian tersebut," jelasnya.

Lantaran rencana pertemuan itu gagal, Jeffry mengaku pihaknya akan fokus pada proses penegakan hukum.

Ia pun menambahkan akan gencar menyiapkan strategi pembelaan untuk Ferry Irawan.

"Tetapi karena tadi sudah disampaikan tidak ada lagi upaya perdamaian begitu, maka kami sekarang fokus diproses penegakan hukumnya kami fokus terhadap strategi pembelaan kami nanti," bebernya.

Baca juga: Venna Melinda Ngaku Sudah Sering Dapat Kekerasan Ferry Irawan, Sebut Kejadian di Kediri Model Baru

Lebih lanjut Jeffry mengaku tidak mempersalahkan pihak Venna yang menolak bertemu dengan Ferry.

Jeffy menyebut pilihan itu adalah hak masing-masih pihak.

"Jadi nggak ada masalah, itu adalah hak masing-masing begitu loh," tuturnya.

"Kalaupun memang upaya perdamaian ini tidak bisa lagi diupayakan atau sudah tertutup ya kita akan mengupayakan proses hukum dengan sebaik-baiknya begitu," sambung Jeffry.

Di kesempatan yang berbeda, Hotman Paris yang merupakan kuasa hukum Venna Melinda, membenarkan Ferry Irawan sempat meminta dipertemukan dengan kliennya itu.

Hotman mengaku mengetahui soal pertemuan itu setelah menerima informasi dari penyidik untuk kasus KDRT ini.

"Oleh penyidik, juga ada tadi hal yang sangat terbaru, katanya si Ferry itu kirim surat ke penyidik. Mengatakan 'saya masih cinta, saya mau ketemu Vena' minta polisi dipertemukan," beber Hotman Paris dikutip dari kanal YouTube NIT NOT, Jumat (27/1/2023).

Menanggapi permintaan Ferry, Venna dengan tegas menolak pertemuan itu.

"Tentu polisi bertindak dari suratnya ditunjukkan kepada Venna dan Venna menjawab tegas 'no, saya tidak mau ketemu lagi'," jelas Hotman.

Hotman pun membantah soal isu yang menyebut akan ada perdamaian untuk kasus hukum yang ia tangani itu.

"Jadi isu-isu di luar bahwa perdamaian akan dibuat itu tidak benar," katanya.

Kemudian Hotman bertanya pada Venna Melinda soal perdamaian untuk kasus KDRT ini.

"Benar nggak, nggak akan berdamai?" tanya Hotman pada Venna

"Saya memaafkan tapi kasus hukumnya harus berjalan," jawab Venna.

Hotman Paris pun menanyakan kembali maksud Venna itu.

"Artinya tidak akan berdamai secara hukum?" tanya Hotman

"Iya," pungkas Venna sambil menganggukkan kepala.

(Tribunnews.com/dian)