Kasus Gagal Ginjal pada Anak Terjadi Lagi, Wapres Minta Kemenkes Investigasi
Wapres KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah cepat untuk menyelidiki kasus ini agar gagal ginjal akut tak terjadi lagi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menemukan kasus gagal ginjal akut anak pada Januari 2023 ini.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah cepat untuk menyelidiki kasus ini agar gagal ginjal akut tak terjadi lagi di kemudian hari.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Booster Kedua Gratis, Diutamakan yang Sudah Enam Bulan Vaksinasi Booster Pertama
"Kita sudah minta Kementerian Kesehatan dan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) terus melakukan pengawasan dan penertiban, selain obat, kalau bukan obat sirup, cari lagi sumbernya sampai ketemu," kata Ma'ruf di Pondok Pesantren Manhalul Ma’arif Nahdlatul Ulama Darek, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/2/2023).
Dirinya menyampaikan, penyelidikan kasus ini memerlukan waktu dan investigasi mendalam hingga akhirnya dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang akurat.
Dalam masa penyelidikan ini, Ma'ruf juga meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk proaktif memberikan bantuan moril dan semangat kepada keluarga korban sebagai bentuk empati pemerintah atas apa yang terjadi.
Baca juga: BPOM Ungkap Hasil Uji Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, Aman Jika Sesuai Aturan
“Kita minta Kementerian Kesehatan untuk menyantuni orang-orang yang terkena itu,” kata Ma'ruf.
“Supaya mereka [jajaran Kementerian Kesehatan] datang dan memberikan semangat kepada mereka, [untuk] menyantuni orang-orang yang terkena penyakit itu, korban-korban itu,” tambah Ma'ruf.
Menutup keterangan persnya, dirinya kembali menekankan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius terhadap kasus gagal ginjal akut pada anak.
Pemerintah, kata Ma'ruf, berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Terus dilakukan penelusuran ya, apa hal yang menyebabkan ini. Itu saya kira pemerintah akan terus seperti itu,” pungkas Ma'ruf.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mendapatkan laporan kasus baru GGAPA pada 2023.
Laporan tersebut menjadi kasus gagal ginjal akut baru setelah tidak adanya penambahan kasus sejak awal Desember 2022.
Juru Bicara Kemenkes, M Syahril, mengatakan terdapat dua laporan kasus gagal ginjal akut pada 2023.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek” ungkap Syahril pada Senin (6/2/2023), dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.