Siswa SMK Ditikam, Pelaku Sakit Hati karena Sering Dibully, Ayah Korban: Anak Saya Baik, Dia Pendiam
Suroso, Ayah korban, tak percaya anaknya mem-bully dan memalak pelaku. Sebagai orangtua, ia tahu betul kelakuan anaknya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - DM, seorang siswa SMK di Palembang, Sumatera Selatan, menikam ENP, teman sekolahnya hingga tewas.
Emosi DM meluap dan tak bisa lagi dikendalikan karena diejek oleh korban dengan menyebutnya bau badan hingga disuruh beli deodoran.
DM sendiri sudah diamankan pihak kepolisian saat hendak melarikan diri ke luar kota.
"Pelaku berencana kabur ke Lubuklinggau. Usai kejadian di sekolah, dia pergi ke Talang Jambe kemudian memesan tiket untuk berangkat ke Lubuklinggau," ujar Kapolsek Kertapati, AKP Alfredo Hidayat seperti diberitakan Tribun Jatim.
Kasus penganiayaan hingga tewas ini ini berawal saat pelaku dan korban masuk sekolah, Rabu (8/2/2023).
Situasi kala itu berjalan normal hingga waktu mendekati salat Zuhur.
Tiba-tiba terjadi keributan antara pelaku dan korban di dalam kelas.
Pelaku mengeluarkan pisau yang dibawanya dari rumah, kemudian menikamkan korban.
Baca juga: Gara-gara Sering Di-bully Bau Badan, Siswa SMK di Palembang Tikam Teman hingga Tewas saat Sekolah
Korban tak bisa mengelak. Akibatnya dada dan punggung mengalami luka tusuk. Ia bersimbah darah.
Keributan itu mengundang guru dan siswa. Mereka berkerumun.
Korban dilarikan Rumah Sakit Bari Palembang oleh pihak sekolah guna mendapatkan pertolongan.
Namun, korban meninggal dunia akibat luka parah. Sementara pelaku kabur dari lokasi kejadian setelah melakukan aksinya.
AKP Alfredo Hidayat melanjutkan, pihaknya menginterogasi pelaku terkait motif penikaman terhadap ENP.
Ia menyebut DM sakit hati terhadap korban. Korban sering mem-bully dan memalak si pelaku.
"Kami telah menghimpun keterangan teman-teman pelaku dan korban," ujarnya.
Alfredo menambahkan, DM sudah diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang untuk mendalaman lebih lanjut.
Suroso (71), ayah korban, tak terima anaknya disebut pelaku perundungan dan tukang palak.
Sebagai orangtua, ia tahu betul keseharian anaknya.
"Yang katanya anak saya malak pelaku 3 bulan itu tidak benar, baik dia itu termasuk pendiam. Pergaulannya bagus," ujarnya.
Selain pandai bergaul, kata Suroso, korban juga aktif dalam kegiatan sekolah seperti pramuka.
Atas kepergian anaknya, Suroso dan keluarganya merasakan duka yang mendalam.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Siswa SMK Bunuh Teman karena Sering Diejek Bau Badan, Ayah Korban Tak Terima: Pergaulan Bagus