Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Juara Olimpiade Sains Mischka dan Devon Curi Perhatian di Gala Premier Film Ant-Man

Kakak beradik peraih lebih dari 100 medali Olimpiade Sains dan Matematika itu mengenakan busana tema Ant Man and the WASP: Quantumania.

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
zoom-in Juara Olimpiade Sains Mischka dan Devon Curi Perhatian di Gala Premier Film Ant-Man
Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah
Mischka Aoki dan Devon Kei saat ditemui dalam gala premier film Ant-Man and The Wasp: Quantumania di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Ant-Man and The Wasp: Quantumania sudah menggelar gala premier bertepatan dengan Hari Valentine pada 14 Februari 2022 di Jakarta. 

Film garapan sutradara Peyton Reed ini menjadi jawaban beragam misteri dalam film sebelumnya yang dipastikan akan kembali menampilkan Paul Rudd dan Evangeline Lilly. Selain itu juga dibintangi oleh  Hank Pym dan juga Cassie Lang. 

Ant-Man and The Wasp: Quantumania menjadi film yang juga ditunggu-tunggu oleh peraih gelar juara dunia Olimpiade Matematika dan Sains, Mischka Aoki dan Devon Kei.

Keduanya berkesempatan untuk menghadiri gala premiere film tersebut.

Kakak beradik peraih lebih dari 100 medali Olimpiade Sains dan Matematika itu mengenakan tampilan spesial yang merangkul tema Ant Man and the WASP: Quantumania.

Mischka tampil dengan jaket kulit nyentrik warna hitam yang dihiasi grafitti merah karya Mischka sendiri.

Baca juga: Juara Olimpiade Mischka Aoki dan Devon Kei Berikan Beasiswa untuk 3 Pelajar Berprestasi 

BERITA TERKAIT

Sedangkan Devon mengenakan terusan coverall dari brand lokal Indonesia. Mereka tampil serasi dengan outfitnya yang mengangkat tema film tersebut.

"Kita baru selesai nonton The movie Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Movienya keren
banget yah, itu pasti membawa kita ke dimensi yang berbeda, dimensi quantum, dunia di dalam dunia kita. Sangat memukau secara visual dan imersif dengan rollercoaster petualangan di mana kita dapat melihat banyak spesies berbeda yang tidak pernah kita ketahui keberadaannya, dikemas secara emosional tetapi juga lucu di saat yang bersamaan," kata Mischka di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).

"Film ini juga bercerita tentang cinta dan keluarga, dan kemampuan komedi Paul Rudd dapat dilihat sepanjang film. Pasti film Ant-man terbaik jauh," lanjutnya.

Saat ditanya siapa karakter favorit dalam filmnya, Devon memiliki pilihannya sendiri.

"Favourite karakter saya adalah Kang the Conqueror, a supervillain di Ant-man movie kali ini. Bukan karena sifat villain nya melainkan karena Kang adalah a great tactician," ungkap Devon Kei.

"Kalau untuk saya definitely Janet Van Dyne, karena I can see that she is a very strong woman who willing to sacrifice her own happiness for a greater good. Selama puluhan tahun Janet memilih untuk terperangkap di quantum dimension, berjuang melawan Kang the Conqueror, dengan tujuan agar bisa melindungi keluarganya dan juga dunia dunia di dimensi lain dari Kang the Conqueror," tambah Mischka.

Mischka dan Devon juga mengungkapkan pendapat mereka mengenai film karya Heff Loveness ini dari segi sains.

"Movie Ant-man & The Wasp: Quantumania banyak menggambarkan Quantum Science, salah satu cabang sains yang mempelajari matter dan energy di fundamental level, di skala atomic dan sub-atomic seperti proton, neutron and electrons. Di saat Scott Lang (Ant-Man) mengecil ke sub-atomic level, ia dapat masuk ke quantum realm, a world inside our world," ungkap Devon Kei.

"Dimana time and space behave differently. This is also very true in quantum science, the concept of quantum realm atau quantum dimension yang juga menggambarkan dunia yang sangat kecil seukuran sub-atomic 10 to the power of -15 meter," lanjutnya.

Kemudian Mischka juga ikut memberikan pendapatnya terkait film tersebut.

"Selain itu, one of the fundamental principle of quantum science, quantum superposition,
menyatakan bahwa when a state of an object can be in 2 different states, therefore it can exist in both state at the same time, so time here behave differently than our understanding of classic
physics," ucap Mischka.

"Sebenarnya banyak juga quantum technology yang sudah kita gunakan di seharian kita, seperti semiconductor di laptop, smartphone bahkan LED light, juga menggunakan quantum technology, yang made possible by the principle of quantum superposition," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas