Cerita Dee Lestari Menangis Tak Rela Nama Reza Gunawan Hilang dari Kartu Keluarga
Dee Lestari menangis karena berkaitan dengan orang yang sangat dekat dengannya, yakni almarhum suaminya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meninggalnya Reza Gunawan, 6 September 2022 akibat penyakit stroke, membuat Dewi Lestari atau Dee Lestari cukup terpukul saat awal-awalnya.
Namun kini, penyanyi, musisi, dan penulis ternama mengaku sudah tidak mau larut dalam kedukaan terus menerus dan telah kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
“Pengalaman berduka tidak pernah mudah, apalagi yang meninggal orang itu terdekat misalnya suami, istri, ayah ibu dan anak. Meninggal hingga pemakaman mungkin cukup berat, tapi titik terberat kehilangan justru ditemui pada hari-hari setelahnya," kata Dewi saat menjadi bintang tamu peluncuran layanan FWD Care Recovery Plan dan produk FWD Passion Link di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Ia mencontohkan, kalau keluarga modern, biasanya yang mencari nafkah suami dan istri, tapi saat pasangan meninggal dunia harus jadi single untuk mengurus keluarga.
"Bulan lagi soal administratif seperti diurus, seperti yang aku alami mengurus administrasi kepergian Reza mulai dari pengatar surat RT hingga sampai penetapan pengadilan," katanya.
Baca juga: Riwayat Penyakit Reza Gunawan, Suami Dewi Lestari sebelum Meninggal, Alami Pendarahan Otak
Dari sisi emosial kehilangan suami, Dee mengaku sangat terbantu mengingat Reza merupakan pakar penyembuhan holistik Indonesia telah memberikan dasar-dasar ilmu itu kepadanya sehingga bisa kuat.
"Banyak yang bertanya bagaiamana melewatinnya, saya melihat orang di luar sana sangat beban, bagamana merasa kehilangan," katanya.
Namun Dee mengaku sempat merasa tidak rela saat nama Reza Gunawan harus 'dihilangkan' dari kartu keluarga.
"Waktu itu pulang dari Dukcapil, bongkar KK dan namanya diangkat atau dihapus dari KK. Saat itu saya tidak terima dan di lantai berserakan dokumen saya menangis."
"Memang ini hal yang bisa biasanya, tapi karena ini berkaitan dengan seseorang yang dekat secara emosinal jadi terbawa," katanya.
Berkaca dengan pengalaman hidup yang dialaminya yakni kehilangan suami, penulis novel Supernova menyambut baik hadirnya asuransi yang yang menawarkan pemulihan fisik dan mental.
Desy Natalia Widjaya, Direktur & Chief Financial Officer FWD Insurance mengatakan, WD Care Recovery Plan menawarkan layanan dukungan oleh tenaga profesional pascaklaim yang menawarkan pemulihan fisik dan mental yang bervariasi mulai dari layanan mental konseling.
Juga bantuan perawat di rumah (home care) yang bisa dimanfaatkan oleh tertanggung maupun anggota keluarga terdekat dari Tertanggung tanpa dikenakan biaya.
“Kami memahami setiap orang akan mengalami masa sulit ketika anggota keluarga yang disayangi berpulang ataupun sedang berjuang melawan penyakit kritis dan WD Care Recovery Plan menjadi cara kami mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi,” katanya.
Apalagi data survei yang dilakukan oleh FWD Group pada tahun 2022 menunjukkan sebanyak 65 persen orang di Asia percaya kesehatan mental akan menjadi salah satu hal yang sangat penting di tahun-tahun mendatang yang disebabkan berbagai faktor diantaranya kekhawatiran tentang berbagai tanggung jawab keluarga, stres terkait pekerjaan, meningkatnya inflasi, dan penyesuaian pascapandemi.