Ingin Riset Peran di Film, Acha Septriasa Justru Didiagnosis Butuh Konsultasi ke Psikolog
Aktris Acha Septriasa untuk pertama kalinya jalani konsultasi ke seorang psikolog di Australia, tempat tinggalnya.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Acha Septriasa untuk pertama kalinya jalani konsultasi ke seorang psikolog di Australia, tempat tinggalnya.
Awalnya Acha Septriasa hanya ingin riset untuk karakternya di film Aku Tahu Kapan Kamu Mati 2, di film itu ia mendapat peran sebagai psikolog.
Baca juga: Acha Septriasa Tersakiti karena Perselingkuhan, Ada Peran Morgan Oey di Suami yang Lain
Namun di Australia tak mudah untuk bertemu psikolog apalagi hanya untuk sekedar riset. Akhirnya ia memutuskan untuk ikuti tes dari klinik tersebut.
"Aku sempat datang ke psikolog, kalau di Australia kan harus ada surat pengantar jadi sempet ditanya-tanya dulu, saya sempet bingung mau jawab apa karena ini cuman buat pencarian karakter," tutur Acha Septriasa di kawasan Kemayoran Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023).
"Akhirnya saya minta dites juga apakah saya berhak dan perlu psikolog, saya dikasih 10 pertanyaan dan saya jawab semua dengan apa adanya," lanjut Acha.
Selama ini Acha merasa tak butuh sosok psikolog untuk jadi teman curhatnya, akan tetapi hasil tesnya mengatakan sebaliknya.
Baca juga: Pamer Baby Bump, Acha Septriasa Umumkan Hamil Anak Kedua
Emosi dan pola pikir Acha yang selalu merujuk pada sebuah peran membuat Acha merasa perlu lebih mengenal emosi personalnya.
"Ternyata hasilnya saya perlu ke psikolog, film ini bawa saya ke psikolog dan menyadari bahwa saya perlu ke psikolog," ujar Acha Septriasa.
"Tanpa aku sadari setiap aku bermain film atau merasakan suatu aku jadi mikir ‘bagus nih buat di film’, emosi aku jadi orientasi untuk film dan ternyata gak baik," ungkapnya.
Akhirnya Acha jalani konsultasi pada psikolog untuk pertama kalinya dan ia merasakan banyak hal positif yang didapati usai jalani konsultasi.
Kaget Harus ke Piskolog, Keguguran Jadi Pemicunya
Acha Septriasa mengaku tak tahu bahwa dirinya berada dalam kondisi butuh pendampingan seorang psikolog, apalagi pasca keguguran.
"Ya aku gak tau ada diposisi membutuhkan psikolog. Mungkin karena kemarin saya merasa kehilangan dan keguguran anak kedua diusia kehamilan muda," ujar Acha Septriasa saat ditemui di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Selama 18 Tahun, Acha Septriasa Tidak Tahu Kalau Dirinya Hidup dengan Satu Ginjal