Fairuz A Rafiq Cerita Ibunya yang Mengalami Demensia
Fairuz A Rafiq menuturkan ibunya mengidap demensia sejak setahun lalu. Saat ini ibunya dirawat di kediaman sang kakak.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Fairuz A Rafiq menceritakan keadaan sang ibu yang didiagnosis mengalami demensia sejak tahun lalu.
Karena penyakit tersebut ingatan ibunya tidak stabil.
"Jadi yang ingatannya itu kadang ada, kadang enggak, gitu," ungkap Fairuz A Rafiq di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).
Meski demikian, menurut Fairuz, secara fisik ibunya lebih baik. Dia sudah bisa makan tanpa pantangan.
"Terus juga sudah mulai konek (bisa diajak bicara) gitu," lanjut Fairuz.
Namun, ibunya kini sudah tak bisa berjalan. Bahkan duduk pun harus dibantu.
"Tidak bisa keluar dari rumah," ucap Fairuz.
Sebagai anak, Fairuz dan kakak-kakaknya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik demi kesembuhan ibunya.
Apa itu demensia?
Apa itu demensia? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia adalah sindrom yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dengan gejala semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Penderita demensia jamak mengalami gangguan memori, berpikir, memahami sesuatu, berhitung, belajar, berbahasa, sampai menimbang sesuatu.
Beberapa pengidap demensia terkadang kesulitan mengendalikan emosi dan mengalami perubahan kepribadian.
Masalah kesehatan ini bisa bersifat ringan sampai berat. Tapi, ketika demensia sudah parah, penderita perlu bergantung dengan orang sekitarnya untuk beraktivitas.
Tanda dan gejala demensia bisa beragam, tergantung pada akar penyebabnya dan kondisi kognitif sebelum sakit.
Gejala demensia umumnya muncul dalam tiga tahap, yakni awal, tengah, sampai akhir.
Melansir NIH, berikut beberapa di antaranya:
- Mudah lupa dan bingung
- Kesulitan bicara, memahami omongan orang lain, tidak mampu mengungkapkan pikiran, membaca, atau menulis
- Tersesat atau lupa arah di tempat yang biasanya dikenali
- Tidak mampu menghitung, sampai kesulitan menggunakan uang
- Sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama
- Bicara dengan kata-kata yang tidak lazim untuk menunjukkan suatu objek yang sudah dikenal
- Butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
- Gangguan memori serius sampai tidak menyadari waktu dan tempat
- Tidak bisa mengenali keluarga dan teman
- Tidak bisa merawat diri sendiri
- Tidak peduli pada perasaan orang lain
- Susah berjalan karena gangguan keseimbangan dan masalah dengan gerakan tubuh
- Perilaku jadi lebih agresif, jadi bertindak impulsif
Penyebab demensia berasal dari perubahan kondisi otak.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perubahan otak, di antaranya:
- Faktor usia, biasanya dialami kalangan lansia di atas 65 tahun
- Mutasi genetik Kurang gerak Kebiasaan merokok
- Imbas konsumsi alkohol dan narkoba
- Berat badan berlebih
- Masalah kesehatan mental seperti depresi dan isolasi sosial
- Rendahnya aktivitas kognitif
- Polusi udara
- Faktor keturunan
Kendati ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena demensia, tapi ada juga beberapa penderita mengalami masalah kesehatan ini tanpa penyebab pasti.