Twit Kiky Saputri Soal Pengalaman Berobat Mertuanya di Indonesia dan Luar Negeri Tuai Pro Kontra
Berawal komika Kiky Saputri yang tergelitik twit Presiden Jokowi soal banyaknya WNI berobat ke luar negeri hingga negera kehilangan devisa Rp 165 T.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Twit Presiden Joko Widodo soal banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) berobat ke luar negeri sehingga negara kehilangan devisa Rp165 triliun, rupanya menggelitik komika Kiky Saputri.
Kiky Saputri melalui akun Twitternya menceritakan pengalaman mertuanya yang mengalami masalah pendengaran.
Berobat di Indonesia, menurut Kiky, mertuanya didiagnosis stroke kuping. Kemudian dilakukan tindakan suntik, namun kondisinya tak kunjung membaik. Bahkan makin parah.
"Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba-tiba pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya," tulis Kiky Saputri di akun @kikysaputrii.
Baca juga: Tren Berobat ke Luar Negeri Melonjak, Rp165 Triliun Uang Orang Indonesia Mengalir Keluar
Tak mau kondisinya makin parah, mertuanya kemudian berobat ke rumah sakit di Singapura.
"Akhirnya ke RS Singapore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?" lanjutnya.
Komentar Kiky atas twit Presiden Jokowi itu menuai pro kontra.
"Di Indonesia masih banyak kok dokter dokter yang berkompeten Ki, enggak usah gitu juga sarkasnya seolah-olah dokter enggak ada yang bermutu di Indonesia, entar apa apa butuh juga," tulis @dr_qinan.
"Dari akar udah sakit kok kak, masuk kedokteran gampang asalkan punya uang dan jabatan semua bisa dibeli," tulis @syaefudinf_.
"Yah enggak semua dokter Indonesia parah sih, tapi memang di Singapore lebih teliti dan sebelum proses operasi biasanya mereka sekali jalan langsung misalnya ada kankernya akan di biopsi sekalian. Jadi ga bolak balik di operasi terus," tulis @jjprofileid.
"Kaka sepupu gue juga didiagnosa hepatitis B pas berobat ke RS lain padahal dia sakit tifus," tulis @sparkxann.
Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Presiden Jokowi menulis tentang jumlah WNI yang memutuskan berobat ke luar negeri.
"Hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll," tulis Jokowi dikutip dari akun @jokowi.
"Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp165 triliun karena modal keluar," tulisnya kemudian.
Dalam twit berikutnya, Jokowi menyampaikan bahwa hal itu menjadi alasan pemerintah untuk kemudian memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah sakit berstandar internasional.
"Karena itulah, pemerintah mendukung penuh pembangunan rumah sakit berstandar internasional," tulisnya.
"Kehadiran rumah sakit modern dapat mengurangi jumlah masyarakat berobat ke luar negeri," imbuhnya.