Sejak saat itu, Tiffany Orie merasa curiga kepada pengasuh anaknya.

Tiffany Orie juga mengatakan pengasuhnya itu suka membantah perkataan ibunya.

Baca juga: Buntut Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Oknum Polisi, Korban Kini Lapor ke Polres Bandung

Tiffany lantas mengecek rekaman CCTV di rumahnya.

Setelah itu, semua orang yang tinggal di rumahnya mengakui adanya tindak kekerasan dari sang pengasuh.

"Kemudian disambung adik aku juga bilang aku disuruh cek CCTV, karena dia sama mami aku dia suka bantah, pokoknya kasar banget, aku cek segala macem aku tanya ke orang-orang mereka (orang rumah) ngaku," ujar Tiffany.

Di sisi lain, Javier Justin tampak sangat terpukul melihat anaknya dianiaya pengasuhnya.

Javier Justin mengaku tak percaya kejadian ini menimpa anaknya yang berkebutuhan khusus.

"Kaya mimpi buruk ya, nggak percaya aja kayak mimpi buruk kita nggak mau percaya sebenarnya," terang Javier.

Pun sebagai orang tua Javier Justin juga merasa emosi.

Sebenarnya, ia ingin membalas perlakuan pengasuh anaknya itu.

"Emosi so pasti ya, pengen bales perlakuan dia awalnya karena kan anakku nggak bisa bales, nggak bisa lapor, kok tega dia ngelakuin itu ke anak yang berkebutuhan khusus," terang Javier.

Javier memutuskan tak melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Baca juga: Kondisi David, Korban Penganiayaan Mario: Fisioterapi Dijalani, Masih Belum Sadar

Alasannya karena ia ingin menyelamatkan anaknya terlebih dahulu.

"Kenapa kok aku nggak lapor, karena aku pengen nyelametin anakku, fokus hanya untuk anak, balas dendam atau apa enggak ada takut terpecah," jelas Javier Justin.